Keutamaan Membantu Para Mujahidin

Dari Khuraim bin Fatik berkata: Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang berinfak sekali di jalan Alloh, ditulis baginya tujuh ratus kali lipat". (HR. Tirmizi, ia meng-hasan-kannya, An-Nasa’i, Ibnu Hibban dalam Shohih-nya, dan Al-Hakim, beliau berkata, “Isnadnya shohih.”)

Keutamaan Menolong Mujahidin

98. Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan Al Hakim telah meriwayatkan dari Sahl bin Hanif radliyallahu'anhu bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa yang menolong mujahidin di Jalan Allah, atau pejuang yang sedang dalam kesulitan, atau budak mukhatab yang berada dalam pemeliharaannya, niscaya Allah akan menaunginya dengan naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya". (Musnad Imam Ahmad 3/487. Mushanaf Libni /bi Syaibah : 5/351, Al Hakim : 2 : 89, dan sanadnya shahih).


Abdullah bin Mas'ud radliyallahu'anhu berkata : "Sungguh aku mempersiapkan cambuk di jalan Allah adalah lebih aku sukai daripada hujjah setelah hujjah Islam".

99. Tirmidzi telah meriwayatkan dari Abu Umamah Al Bahaliy radliyallahu'anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu'alihi wa sallam bersabda : "Shadaqah yang paling utama adalah nungan kemah besar (tenda) fii sabilillah dan onta yng membantu di jalan Allah atau sepatu kuda fii sabilillah". (Sunan Tirmidzi : 3/91 dan sanadnya adalah hasan).

Dan makna hadits ini adalah motivasi untuk mendorong mujahid, baik berupa kemah untuk menaungi, atau pembantu yang menolongnya atau unta yang baik untuk tunggangan yang umurnya lebih dari tiga tahun. Maka sesungguhnya ini semua adalah shadaqah yng paling baik di sisi Allah.

100. Abu Dawud dan Hakim telah meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radliyallahu'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam ingin berperang, lalu beliau bersabda : "Wahai sekalian kaum Muhajirin dan Anshar, sesungguhnya di antara saudara-saudara kalian terdapat suatu kaum yang tidak mempunyai harta dan kerabat, maka hendaknya salah seorang dari kalian mengasuh dua orang atau tiga orang dari mereka !". Dan orang-orang kaya di antara kami mengasuhnya secara bergiliran seperti bergilirannya salah seorang di antara kalian. Lalu aku pun mengasuh dua atau tiga orang asuhan yang menjadi bagianku. Dan tidaklah aku mengasuhnnya kecuali secara bergiliran seperti halnya kalian bergiliran (menunggang atau memerah susu, pent) untaku. (Sunan Abu Dawud 3/41 dan Al Mustadrak Lil Hakim : 2/90 dan hadits ini adalah shahih).

Mu'adz bin Jabal Radliyallahu'anhu berkata : "Sungguh, aku mengantarkan beberapa orang dan mengucapkan selamat jalan ketika hendak berjihad fii sabilillah, lalu aku memperbaiki pelana kudanya, dan mengirimkan beberapa hewan tunggangan untuk mereka adalah lebih aku sukai daripada sepuluh hujjah setelah hujjah islam".

Bilal bin Sa'ad berkata : "Sesungguhnya orang-orang telah melihat 'Amir bin 'Abdu Qais radliyallahu'anhu berjihad di negeri Romawi dengan mengendarai keledai. Beliau mengendarai keledai tersebut secara bergantian, dan beliau meminta mujahidin yang lain untuk mengendarainya pula dengan bergantian dengan beliau".

Dan adalah 'Amir bin 'Abdu Qais, apabila beliau keluar untuk berjihad, beliau mencari-cari orang-orang yang mulia di antara para mujahidin. Maka apabila beliau telah berjumpa dengan orang-orang yang dimaksud, beliaupun berkata kepada mereka : "Wahai teman-teman, sesungguhnya aku ingin berkawan dengan kalian dalam berjihad dan sekaligus ingin berjihad pula bersama kalian. Namun aku menginginkan pula agar kalian memberi beberapa perkara terhadapku !". Mereka bertanya : "Perkara apakah itu ?". 'Amir bin 'Abdu Qais menjawab : "Yang pertama, aku ingin menjadi pelayan kalian, maka hendaknya janganlah salah seorang di antara kalian melepaskan pelayanan itu dariku. Yang kedua, aku ingin menjadi mu'adzin bagi kalian, dan janganlah salah seorang di antara kalian mengambil hak mu'adzin itu dariku. Adapun yang ketiga adalah aku ingin berinfaq semampuku kepada kalian" (Kitabul Jihad Libnil Mubarak : 2/178-179).

Demikianlah keadaan para salaf radliyallahu'anhum. Apabila salah seorang dari mereka berangkat berjihad, maka ia akan bersungguh-sungguh untuk menjadi pelayan bagi shahabat-shahabatnya. Dan dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyenangkan mereka, dan menginfaqkan apa yang dia miliki dan dia sanggupi untuk shahabat-shahabatnya tersebut, atau berkata dengan perkataan yag membekas pada jiwa mereka apabila dia tidak sempat dan tidak mampu melakukannya. Semua itu ia kerjakan karena mengharap rahmat Allah dan mencari ridha-Nya, serta sangat menginginkan balasan pahala yang besar dari-Nya.

Dari Abu Jahmi bin Hudzaifah Al 'Adawi beliau berkata : Ketika aku dalam perjalanan di hari perang Yarmuk, aku mencari anak pamanku, dan waktu itu aku membawa geriba (wadah air dari kulit) yang berisi air, lalu aku berkata "Jika dia dalam keadaan sekarat, aku akan memberinya minum dan akan kubasuh wajahnya dengan air". Lau tiba-tiba ia berteriak ke arahku, lalu aku katakan kepadanya "Aku akan memberimu minum". Lalu dia pun memberi isyarat "Ya, baiklah". Maka tiba-tiba ada seseorang yang meringis "Aaaahh...!!". Lalu anak pamankupun memberi isyarat agar aku menemuinya, dan ternyata dia adalah Hisyam bin 'Ash, saudaranya 'Amru bun 'Ash radliyallahu'anhuma. Maka aku pun mendatanginya dan ku katakan "Aku akan memberimu minum". Lalu dia mendengar seseorang yang lain yang meringis "Aaaahh...!!". Lalu Hisyam bin 'Ash pun memberi isyarat kepadaku agar aku menemuinya. Kemudian aku mendatanginya, namun ternyata dia telah meninggal. Lalu aku kembali mendatangi Hisyam, dan ternyata Hisyam pun telah meninggal...! Kamudian aku mendatangi anak pamanku, namun ternyata dia pun telah meninggal...!! Semoga Allah merahmati mereka semua... (Al Mustadrak Lil Hakim : 2/98 dan sanadnya adalah hasan).

PASAL : Melepas Keberangkatan Mujahidin Dan Mengucapkan Selamat Tinggal Kepada Mereka

101. Hakim telah meriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Abbas radliyallahu'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam telah menyiapkan pasukan. Kemudian beliau berjalan bersama mereka menuju Baqi' Al Gharqad. Kemudian ketika beliau menghadapkan wajah kepada mereka, beliau bersabda : "Berangkatlah dengan ashma Allah, Ya Allah tolonglah mereka !". (Al Mustadrak Al Hakim : 2/98 dan sanadnya hasan).

Ibnu Asakir telah mengeluarkan riwayat bahwa Abu Bakkar Ash Shiddiq radliyallahu'anhu telah mengutus pasukan menuju Syam, lau beliau keluar dan berjalan bersama Yazid bin Abi Sufyan -beliau adalah amir dari seperempat jumlah pasukan- radliyallahu'anhu. Yazid berkata kepada Abu Bakkar : "Sebaiknya anda naik kendaraan dan biarkan aku turun dari kendaraan !". Abu Bakkar berkata : "Kamu jangan turun dan aku tidak usah naik kendaraan. Sungguh, aku berharap agar langkahku ini berada di jalan Allah".

102. Al Baihaqi telah meriwayatkan dari Mujahid, beliau berkata : "Aku keluar berangkat berperang. Lalu Abdullah bin Umar -radliyallahu'anhuma- melepaskan keberangkatan kami. Maka tatkala beliau hendak berpisah dengan kami, beliau berkata : "Sesungguhnya aku tidak mempunyai sesuatu untuk aku berikan kepada kalian berdua, akan tetapi aku mendengar Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya bila dititipi sesuatu maka Allah akan menjaganya, dan adapun aku menitipkan dien kalian, amanah kalian dan penutup amalan kalian kepada Allah". (Sunan Al Kubra Lil Baihaqi 9/173, dan hadits ini shahih).


Dan Abu Hurairah radliyallahu'anhu berkata : ["Jika salah seorang mengatakan kepada shahabatnya, "Berangkatlah kamu, kami melepas kepergianmu dan selamat jalan" kepada seorang mujahid sebentar saja. Maka Allah berfirman : "Beruntunglah orang-orang yang mengucapkan (selamat jalan) dan orang yang menerima ucapan""].

Dan sebagaimana melepas kepergian dan memberi ucapan selamat jalan kepada seorang mujahid, maka demikian pula hendaknya mereka menyambut kedatangan mujahid tersebut ketika kembali.

103. Bukhari telah meriwayatkan dari Sa'ab bin Yazid radliyallahu'anhu, beliau berkata, "Kami berangkat menemui Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersama anak-anak menuju Tsaniyah Wada' untuk menyambut kedatangan beliau dari peperangan Tabuk. (Dikeluarkan oleh Bukhari dengan no : 3083)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates