Gashibu

GASHIBU adalah murni gerakan sosial independent yang tidak berafilasi dan terikat kepada kelompok, jamaah, organisasi dan partai apapun. Siapapun yang terdholimi dan dibunuh demi menegakkan agama Allah, maka keluarga mereka menjadi perhatian GASHIBU.  

GASHIBU (GerAkan SeHarI SeriBU) untuk keluarga syuhada’ dan mujahidin se-NUSANTARA, mengajak kita berinfaq sehari minimal Rp. 1.000,- secara rutin dan berkesinambungan untuk didonasikan kepada keluarga para syuhada’ dan mujahidin.

VISI :
“Sebagai wadah gerakan permanen yang independen yang mewadahi seluruh komponen harakah islamiyah untuk memberikan dukungan moral dan bantuan donasi kepada keluarga syuhada’ dan mujahidin, secara massif dan berkelanjutan”.
MISI :
  1. Menyatukan seluruh elemen pergerakan islam dalam satu tujuan untuk memberikan  perhatian kepada keluarga syuhada’ dan mujahidin dengan dukungan moral atau donasi, sebagai salah satu prioritas problematika ummat islam kekinian yang bersifat lokal.
  2. Menjadi penopang gerakan dakwah tauhid dalam mengemban amanah-amanah dakwah.
  3. Mensejahterakan keluarga syuhada’ dan mujahidin  yang berada di penjara.
  4. Memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi keluarga syuhada’ dan mustadh’afien.

PROGRAM :
Program Jangka Pendek :
  1. Memberikan donasi kepada keluarga syuhada’ dan mujahidin.
  2. Mengembalikan pinjaman keluarga syuhada’ dan mujahidin (jika diantara mereka ada yang memiliki pinjaman).
  3. Pelayanan kesehatan untuk keluarga s yuhada’ dan mujahidin.
  4. Beasiswa untuk anak-anak syuhada’ dan mujahidin serta paket sekolah berupa; buku, tas, seragam alat tulis untuk anak-anak syuhada’ dan mujahidin.
  5. Penggalangan obat-obatan herbal untuk diberikan kepada keluarga syuhada’ dan mujahidin.
  6. menyalurkan bantuan pakaian layak pakai untuk keluarga syuhada dan mujahidin.
  7. Menyalurkan bantuan berupa prabot rumah tangga yang masih layak pakai.
  8. Memberikan modal usaha kepada keluarga syuhada’ dan mujahidin.
Program Jangka Panjang :
1. Kunjungan kepada keluarga syuhada’ dan mujahidin Nusantara.
2. wisata dai seluruh daerah.
3. Komplek rumah bersyariah untuk keluarga syuhada dan mujahidin yang dilengkapi rumah sehat, masjid sekolah dan koprasi bersama.
4. U.D dan koprasi mandiri untuk keluarga syuhada’ dan mujahidin yang 100% keuntungan dikembalikan kepada keluarga syuhada’ dan mujahidin.

DASAR PEMIKIRAN :
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dijalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”. (Qs. Al-tawbah. 20).

MOTTO :
“Raih pahala jihad dengan membantu keluarga syuhada’ dan mujahidin”.

TEKHNIS GERAKAN :
Sediakan kotak infaq dirumah masing-masing yang terbuat dari kardus atau kaleng susu, isilah minimal Rp. 1.000,- setiap hari sebelum kerja atau melakukan aktifitas sehari-hari.  buka kotak infaq dengan serempak setiap tanggal 29 / 30 akhir bulan, dan kirimkan donasi kepada keluarga syuhada’ dan mujahidin melalui GASHIBU.

Kiriman dapat di lakukan dengan cara transfer melaui ATM atau Kantor  Pos terdekat dengan layanan Shar’e ke rekening berikut:

No. rek.                :  923 7555 846 (Bank Muamalat).
Nama                    :  IRKHAM FUADI

Syuhada Taliban tidak membusuk

Oleh: Doktor Muhammad Andar.


Komite Palang Merah Amerika telah mengeluarkan laporan dalam lamanwebnya mengenai mayat-mayat (syuhada) Taliban dibandingkan mayat pasukan asing. Komite tersebut yang memiliki tugas mengambil dan mengubur mayat di provinsi Mazar Sharif Afghanistan, menunjukkan keheranannya mengapa tubuh mayat Taliban tidak rusak maupun mengeluarkan bau busuk?!

Laporan tersebut mengatakan bahwa investigator awalnya mengira bahwa karena cuaca dinginlah adanya fenomena itu, hanya saja teori tersebut hancur berkeping-keping karena tubuh pasukan dari sekutu utara yang tergeletak di area yang sama telah rusak dan mengeluarkan bau yang menjijikkan.


Laporan tersebut terus menyatakan bahwa mereka ingin melakukan penelitian tentang makanan yang dimakan oleh pejuang Taliban! Para peneliti juga ingin mencari tahu apakah adanya korelasi antara makanan dan darah karena darah beberapa syuhada Taliban tetap hangat walau setelah kematiannya!


Adalah hadiah dari Allah SWT apabila musuh mengakui di depan teman-temannya mengenai mukjizat yang ditunjukkan melalui syuhada Taliban karena pembantaian pasukan salib. Harus dikemukakan bahwa jika semua peneliti maupun ilmuan biologi di planet ini mau bergabung dan meneliti seumur hidupnya, mereka tidak akan pernah menemukan jawabannya terhadap kasus yang membingungkan ini. Tanpa kita ketahui, bisa jadi mereka malah mencoba untuk menemukan tubuh Ibrahim AS yang penuh berkah dan mempelajari struktur biologinya sehingga mereka bisa membuat baju anti api untuk para prajuritnya.

Teringat pidato dari ulama terkenal, Ustaz Yasir, pada saat pemakaman komandan terbaik dari Imarah Islam, Syahid Mullah Abdul Manaan Ahmad rahimahullah: “Di sini saya akan memberikan sedikit contoh yang dapat dimengerti semua orang dan tidak ada yang bisa mengingkari tentang kenapa Taliban adalah di sisi yang benar dan rezim Kabul di sisi yang bathil; Kenapa mayat kami tidak rusak dan mengeluarkan bau busuk sedangkan mayat oposisi kami membusuk dan baunya sangat menyengat?!”

Berhubung aroma dari syahid Mullah Abdul Manaan terus-terusan semerbak, ustad yang disegani itupun menambahkan: “Saya tantang semua orang untuk datang! Mari ambil satu mayat dari sisi kami dan satu dari sisi musuh yang terbunuh pada saat bersamaan dan oleh senjata yang sama. Kita akan meninggalkan mereka dalam kondisi fisik dan kimia yang sama. Lalu mari kita perhatikan, bahwa mayat dari sisi kami mewangi seperti misik dan tampa lebih indah dan mayat lainnya menggembung dan mulai rusak dan baunya busuk! Sekarang biarkan spesialis dunia dalam bidang sains dan kimia menginvestigasi dan temukan alasannya.”

Kita juga jangan lupakan salah satu faktor desersi dalam pasukan Kabul adalah karena mukjizat yang ditunjukkan melalui para syuhada Taliban. Satu kelompok prajurit ANA (Afghan National Army) di provinsi Nangarhar, distrik Ghani Khel yang meninggalkan tugasnya memberitahukan alasan dari desersi mereka yaitu:

“Satu ketika kita bertarung hadap-hadapan dengan Taliban di provinsi Kandahar,  Taliban mundur sedangkan mayat dari sisi kami dan mereka tergeletak di medan perang. Lalu kami diperintahkan untuk berdiam di area tersebut pada malam hari. Waktu pun berlalu, mayat kami mulai rusak dan mengeluarkan bau sangat menyengat yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Di sisi lain, mayat Taliban mulai mengeluarkan bau yang asing tapi harum dan indah. Saat itu juga, teman-teman kami meninggalkan mayat temannya dan duduk di sebelah mayat syuhada Taliban”. Prajurit itu menambahkan: “Jadi pada pagi harinya, aku dan teman-temanku mengemas barang-barang pribadi kami dan meninggalkan semuanya, padahal tinggal dua atau tiga hari lagi mendapatkan gaji dan pulang!!”

Satu buku tentang mukjizat yang ditunjukkan melalui syuhada dalam jihad melawan soviet telah dirangkum oleh ulama syahid terkenal Syaikh Abdullah Azzam rahimullah dalam sebuah judul “Ayat ar Rahmaan fi Jihad al Afghan” yang dalamnya ratusan insiden telah disampaikan. Jadi semoga Allah memberikan ulama zaman ini keteguhan untuk menyingsingkan lengan bajunya dan menulis tentang mukjizat-mukjizat yang ditampakkan dalam medan perang dan oleh para syuhada dalam jihad saat ini, sehingga manusia dapat membedakan antara kebenaran dan kebathilan dan akhirnya akan bergabung dengan kebenaran.
Akhir kata, saya memohon dengan sangat kepada seluruh pembaca agar dengan ikhlas mendoakan saya untuk dapat melaksanakan jihad dan pada akhirnya mendapatkan karunia sebagai syuhada, sebuah status yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan diimpikan oleh beliau.

Imarah Islam Afghanistan
(ibnusyahin/arrahmah.com)

Abdullah Azzam, Dakwah dan Pengorbanan

Asyahid Abdullah Azzam (penyusun buku Ayatur Rahman fi Jihadil Afghan): Wahai mereka yang telah ridla Allah sebagai Rabb-nya, Islam sebagai Diennya dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasulnya. Ketahuil, bahwasanya Allah telah menurunkan ayat dalam surat al-baqarah :
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepada kamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang beriman bersamanya : “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al Baqarah : 214)

Harga dakwah itu amat mahal menurut firman Allah Yang Maha Benar dan Maha Agung serta menurut lisannya Rasulullaah SAW. Harga mengemban prinsip dan memindahkannya dari alam pikiran atau alam teori ke alam tatbiq (praktek) dan alam kenyataan, memerlukan banyak pengorbanan sehingga menjadi benar-benar nyata dan hidup di alam dunia.

1. HARGA DAKWAH

Dakwah tidak akan mencapai kemenangan dan keberhasilan jika dakwah tersebut tidak diiringi pengorbanan. Baik itu dakwah ardliyah (dari manusia) atau dakwah samawiyah (dari Allah). Darah, tubuh, tulang belulang, nyawa, syuhada`, itu semua adalah api yang menyalakan pertempuran, api yang menyalakan peperangan ideologi, api yang menyalakan perang pemikiran. Adapun ayat tersebut di atas memperingatkan kita kepada persoalan penting dalam gelanggang peperangan ini. Yakni bahwa tidak ada surga bagi orang yang tidak mau berkorban dan menyumbangkan sesuatu.

Apakah kamu mengira? Apakah kalian menyangka bahwa kalian akan masuk surga padahal belum merasakan seperti apa yang dirasakan orang-orang sebelum kalian. Kemudian Allah Rabbul `Izzati mengisyaratkan persoalan penting bahwasanya kamu sekalian tidaklah semulia hamba yang paling dicintaiNya, kalian tidak lebih baik dari hamba-hamba pilihanNya.
“Allah memilih utusan-utusanNya dari malaikat dan dari manusia.” (QS Al Hajj : 75)

Tak ada satu manusia di bumi ini yang lebih utama daripada Muhammad SAW, kendati demikian sebagaimana firman Allah `Azza wa Jalla. “Mereka ditimpa oleh bencana (yakni peperangan), kesengsaraan (kemiskinan), kekurangan dan lain-lain yang serupa.” Dan mereka digoncangkan, coba perhatikanlah diri manusia ketika mereka dalam keadaan tergoncang. Gemetar seluruh tubuhnya seakan-akan ia dilanda gempa bumi sehingga tidak mampu menguasai diri untuk tidak jatuh. Mereka digoncangkan dan goncangan itu membuat makhluk yang paling sabar di muka bumi, yakni Rasulullah SAW, berdo`a dengan penuh ketundukan kepada Allah `Azza wa Jalla, “Bilakah datangnya pertolongan Allah?”

Orang yang sabar, tawadlu`, khusyu`, Aminullah (yang dipercaya Allah) di muka bumi, yang selalu bertemu Aminus Sama` (Jibril AS) pagi dan petang, yang senantiasa dimantapkan oleh Al Qur`an sepanjang siang dan malam, masih dapat tergoncang sehingga menyeru kepada Allah dengan sepenuh hati dalam permohonannya, serta mengasingkan dirinya untuk bermunajat kepada Allah `Azza wa Jalla. Beliau berdo`a, “Bilakah pertolongan Allah itu tiba?”

“Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan datanglah kepada rasul itu pertolongan Kami.” (QS Yusuf:110)

Masalah tersebut menjadikan para rasul hampir putus harapannya. Mereka tidak mempunyai harapan namun belum sampai pada putus asa, karena :
“Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.” (QS Yusuf : 87)
Mereka meyakini bahwa mereka telah didustakan. Bumi itu telah tertutup rapat di hadapan mereka dan dunia terasa sunyi di wajah mereka, bumi tidak menjanjikan seseorang yang mau mengikuti dakwah mereka, maka mereka tidak berpengharapan lagi.

“Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada Rasul itu pertolongan Kami, lalu Kami selamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari orang-orang yang berdosa. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal, Al Qur`an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat.” (QS Yusuf 110-111)

2. PENGORBANAN RASULULLAH SAW
Al Qur`an itu bukan hiburan dan bukan untuk kesenangan di waktu-waktu senggang, akan tetapi Al Qur`an adalah manhaj (petunjuk jalan) bagi para Da`i yang menempuh jalan dien ini sampai hari kiamat, mengikuti jejak langkah penghulu para rasul Muhammad SAW dan pemimpin semua umat manusia.
“Aku adalah pemimpin anak cucu Adam, bukan menyombong.” Meskipun demikian, keadaan beliau saat ini adalah seperti yang beliau sendiri ceritakan dalam hadits shahih:

“Sungguh aku pernah disakiti karena menyampaikan risalah Allah dan tak seorangpun pernah disakiti seperti itu, aku pernah diintimidasi karena menyampaikan risalah Allah dan tak seorangpun pernah diteror seperti itu. Dan pernah pula lewat pada diriku tiga puluh hari tiga puluh malam, sementara aku dan Bilal tak ada sesuatu yang dapat dimakan kecuali sedikit makanan yang hanya dapat menutupi ketiak Bilal” (Shahih Al jami` Ash Shagir 1525)

Ketika datang pembesar Quraisy kepada Abu Thalib, meminta dia agar mencegah keponakannya menyakiti perasaan mereka, maka Abu Thalib mengirim anaknya Uqail untuk menemui Rasulullaah SAW dan mengingatkan bahwa kaum Quraisy mendesaknya agar menghentikan penghinaan terhadap mereka, maka beliau Rasulullaah SAW menjawab dengan kata-kata sebagai berikut:

“Demi Allah, aku lebih tidak mampu meninggalkan sesuatu yang aku diutus untuknya daripada seseorang di antara mereka mencoba membakar matahari dengan nyala api.”
“Demi Allah, wahai paman. Sekiranya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku supaya aku meninggalkan perkara ini, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkannya atau aku akan binasa karenanya.” (Riwayat pertama dinyatakan hasan oleh Albani, dan merupakan penguat bagi riwayat kedua)

Urusan menyampaikan dakwah bukan merupakan sesuatu yang mudah atau perjalanan yang menyenangkan.
“Kalau yang kamu serukan kepada merek itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka akan mengikutimu.” (QS At-Taubah : 42)
Sesungguhnya jalan dakwah adalah jalan yang panjang dan sukar. Semuanya berduri, semuanya pengorbanan. Bahkan mungkin engkau meninggal dunia sedangkan engkau belum mencapai satu buahpun dari hasil pekerjaanmu.

`Abdurrahman bin `Auf menangis
`Abdurrahman bin `Auf meletakkan makanan yang lezat didepannya lalu dia menangis dan kemudian berdiri. Dia berkata: “Sungguh sahabat-sahabat kami telah meninggalkan dunia, namun mereka belum pernah melihat seperti ini. Dan sungguh dahulu. Mush`ab bin `Umair, makanannya lebih baik daripada kami, tetapi dia belum pernah melihat makanan yang sebaik ini.”

Anas ra berkata: “Rasulullaah SAW telah diwafatkan oleh Allah, sedangkan beliau belum pernah menikmati daging kambing bakar.”(HR Shahih Bukhari)

“Tak pernah sama sekali keluarga Muhammad makan roti dari Sya`ir (jenis gandum) sampai kenyang selama dua hari berturut-turut.”
“A`isyah berkata: “Demi Allah, kami belum pernah makan korma sampai kenyang kecuali sesudah penaklukkan Khaibar.”" (HR Muslim)
Apakah kalian mengira bahwa prinsip dan keimanan itu hanya merupakan mainan atau senda gurau atau kesenangan yang disampaikan seorang manusia lewat khutbah yang dihiasi dan dirangkai dengan kata-kata yang indah, atau ditulis dalam sebuah buku lalu dicetak dan kemudian disimpan di perpustakaan ????????????

Itu sama sekali bukan jalan dari Ashabud Da`wah (penyampai dakwah) !!!!
Sesungguhnya dakwah itu selalu akan memperhitungkan bahwa generasi pertama yang menyampaikan dakwah, mereka itu adalah tumbal bagi tegaknya dakwah yang diserukan.

Ucapan Syayid Quthub
Sesungguhnya generasi pertama, mereka itu pergi sebagai api penyala buat tabligh dan sebagai bekal untuk menyampaikan kalimat yang tidak akan hidup kecuali dengan qalbu dan cucuran darah.
Sesungguhnya kalimat kita akan tetap mati seperti boneka yang tak bergerak, sampai kita mati karenanya. Maka dia / kalimat itu akan bergoncang bangkit dan hidup di antara mereka yang hidup. Setiap kalimat yang hidup, maka ia akan bersemayam di hati manusia yang hidup, sehingga hiduplah ia bersama-sama mereka yang hidup. Orang-orang yang hidup tidak akan ingin berdampingan dengan orang-orang yang mati, mereka hanya mau berdampingan dengan orang-orang yang hidup. Adapun mayat itu akan tetap di kubur di bawah tanah, walaupun ia adalah mayat orang terhormat.

3. JALAN DAKWAH

Wahai saudara-saudaraku. Jalan dakwah itu dikelilingi oleh “makaruh” (hal-hal yang tidak disukai), penuh dengan bahaya, dipenjara, dibunuh, diusir dan dibuang. Barangsiapa ingin memegang suatu prinsip atau menyampaikan dakwah, maka hendaklah itu semua sudah ada dalam perhitungannya.

Dan barangsiapa menginginkan dakwah tersebut hanyalah merupakan tamasya yang menyenangkan, kata-kata yang baik, pesta yang besar dan khutbah yagn terang dalam kalimat-kalimatnya, maka hendaklah dia menelaah kembali dokumen kehidupan para rasul dan para da`i yang menjadi pengikut mereka, sejak dien ini datang pertama kalinya sampai sekarang ini.

Berapa banyak orang-orang komunis yang mengurbankan diri mereka untuk mengadakan revolusi merah ?? Berapa lama lenin dipenjara dan dibuang? Dan betapa kagumnya kita saat ini dengan demokrasi barat ? Bagaimana undang-undang tersebut dapat menghakimi Presiden di depan mahkamah, serta memenangkan atau bahkan mengalahkan kasusnya. Undang-undang dan hakim tidak tunduk kepada seorangpun. Cukup sekiranya saya ambilkan sebuah contoh bagi anda, bekas presiden Amerika Serikat, Nixon. Ketika partai oposisi hendak mengajukan tuntutan kepadanya dengan tuduhan bahwa dia memata-matai mereka selama berlangsungnya pemilihan, maka Nixon meminta maaf atas kesalahannya dan kemudian berlindung di balik panggung sejarah karena khawatir akan terjatuh di bawah kekuasaan undang-undang.

Apakah kalian mengira bahwa undang-undang tersebut datang dengan sia-sia? Apakah kalian mengira bahwa undang-undang tersebut datang dengan tiba-tiba? Mereka memperolehnya dengan pengorbanan darah serta tulang belulang para pemikir. Telah dibunuh tiga ratus ribu orang di tangan algojo di mahkamah pemeriksaan, dan tiga puluh ribu diantaranya dibakar hidup-hidup. Mereka yang dibunuh itu ingin mengeluarkan orang-orang barat dari cengkeraman gereja yang lalim dan membebaskan mereka dari belenggunya yang kuat dan kokoh.

Telah dibunuh Bruno, dipenjara Copernicus, serta disiksa Galileo, oleh karena mereka meneriakkan prinsip mereka dengan lantang. Tatkala Bruno diajukan di depan mahkamah gereja dan kemudian dijatuhi hukuman mati, hanya karena dia mengatakan bahwa bumi itu bulat, maka Bruno berkata: “Walau bagaimanapun bumi itu tetap bulat.” Walaupun terbukti bahwa bumi itu memang bulat, tetap saja dia dihukum mati.
Selama tiga abad berturut-turut, para pemikir barat berjuang. Seperti Montesqueu, John Lock, Jan Jack Rosow, John Liel, dan lain-lain. Mereka telah banyak berkorban untuk mengeluarkan umat mereka dari doktrin pendeta yang bertentangan dengan akal pikiran dan ilmu pengetahuan. Pihak gereja menggiring manusia yang membangkang ke neraka penyiksaan dengan cambuk gereja yang kuat.
Dari sinilah, dan dari sebab ketidakmampuan mereka untuk mengadakan konfrontasi dengan pihak gereja, maka mereka berusaha membebaskan orang-orang barat. Untuk itu mereka menyeru orang-orang untuk mengingkari tuhan gerej dengan tujuan merobohkan gereja dan tiraninya yang bernama Paus.

Dua Revolusi Besar

Demokrasi yang dinikmati bangsa-bangsa barat sekarang ini bukan terjadi secara kebetulan saja, dan bukan hasil dari orang-orang yang mau berkorban. Dijalan apa ??? Mereka berkorban untuk menegakkan pemikiran mereka. Mereka tidak berambisi untuk mendapatkan surga, dan juga tidak takut terhadap neraka. Bahkan karena dahsyatnya derita yang mereka alami dari penguasa gereja, maka pada saat mereka menang dalam dua revolusi besar di negeri barat (bangsa barat telah bersepakat bahwa dua revolusi Bolsyoviya tahun 1917 M) mereka membuat syi`ar, Gantung raja terakhir dengan usus Paus terakhir. Maksudnya adalah, Sikatlah habis agama-agama dan raja-raja di bumi, karena mereka membahayakan manusia dan menghancurkan kemanusiaan. Belahlah perut Paus terakhir dan gantunglah raja terakhir dengan usus Paus. Ini adalah syi`ar dalam revolusi Perancis. Adapun syi`ar dalam revolusi Bolsyoviya yang melarikan diri dari gereja dan kediktatoran kaisar adalah “Tidak ada Tuhan dan hidup adalah materi.” Mereka tidak mengingkari wujud Allah, Darwin mungkin Marxis menurut apa yang telah saya telaah tidak meningkari wujud Allah, akan tetapi mereka meningkarinya karena hendak menghancurkan gereja yang menyiksa manusia dengan ayunan cambuknya. Mereka lari dari penguasa gereja. Maka setelah itu timbullah atheisme di negeri barat dan menyebar ke dunia.

Saya ingin mengatakan kepada kalian : “Tidak mungkin suatu prinsip itu bisa menang tanpa pengorbanan dan tanpa cucuran darah. Pernah orang-orang komunis di dunia Arab, yakni di Yordania, dijatuhi hukuman mati oleh hakim pada tahun 1954. Halim mengetuk palu dan memutuskan : “Mahkamah telah menjatuhi hukuman kepada saudara berupa kurungan penjara selama lima belas tahun.” Maka dia berkata lantang: “Hidup Rusia!!!! Hidup Lenin!!!!”"
Maka apakah kalian mengira bahwa kalian dapat mempertahankan negara kalian yang lemah itu selama sepuluh tahun atau lima belas tahun ? Para komunis itu adalah pengikut suatu prinsip yang tidak berharap kepada Allah, tidak mengenal Allah. Dunia mereka dan akhirat mereka adalah dunia mereka, jadi tidak ada akhirat buat mereka. Kendati demikian mereka berani berkorban demi keyakinan dan prinsip mereka.

4. TELADAN DARI MEREKA YANG MELANGKAH DI JALAN DAKWAH

Dakwah islamiyah telah menyumbangkan keteladanan yang tiada bandingannya. Telah banyak berkorban putra-putra Islam di atas jalan ini sepanjang sejarah. Darah mereka menjadi api obor bagi generasi-generasi yang datang sesudah mereka. Jika Hasan Albana telah dibunuh di jalan protokol terbesar di kota Qahirah, yakni di lapangan Ramses, dan kemudian dihabisi nyawanya di kamar bedah rumah sakit. Tidak ada yang menshalati jenazahnya selain empat orang perempuan saja. Namun darahnya telah menghidupkan generasi-generasi sesudahnya di bumi ini.

Jika Abdul Qadir Audah, Muhammad Farghali, Yusuf Thal`at, Hamdawi Dawir, Ibrahim Thayyib, Mahmud Lathif, Sayyid Quthub, Abdul Fattah Isma`il, Muhammad Yusuf Hawwasy, Shaleh Sirriyah dan karim Al Anadluli serta yang lain dapat mereka bunuh, namun darah mereka tidak hilang sia-sia. Darah mereka laksana api yang menggelegarkan dada-dada generasi Islam yang berusaha untuk menegakkan Dien Allah.
Mengikuti jalan mereka sebelumnya Al Qassam, Sallamah dan Al `Izzu bin `Abdussalam serta yang lainny. Mereka telah menerangi kita dengan nyala api untuk kita pegang dalam melangkah di atas jalan dakwah. Darah-darah mereka merupakan menara petunjuk bagi generasi-generasi yang mau mencari petunjuk.

Hamidah Quthub pernah bercerita kepadaku. Katanya: “Pada tanggal 28 Agustus 1966, Hamzah Basiyuni, Direktur penjara memanggilku. Lalu dia memperlihatkan keputusan hukuman mati bagi Sayyid Quthub, Hawwasy dan Abdul Fattah Isma`il, kepadaku. Lantas dia mengatakan: “Kita masih punya kesempatan terakhir untuk menyelamatkan Ustadz (Sayyid Quthub), yakni dia harus minta maaf. Dia akan diringankan dari hukuman mati, dan sesudah enam bulan dia akan keluar dari penjara dalam keadaan sehat wal afiat. Kalau dia jadi dibunuh, maka demikian itu akan berarti suatu kerugian bagi seluruh dunia. Pergi dan bujuklah dia supaya mau minta maaf.”"

Hamidah menyambung : “Lalu aku pergi menemuinya di penjara. Sampai disana kukatakan kepadanya. Sesungguhnya mereka mengatakan jika engkau minta maaf maka mereka akan meringankan hukuman mati mu.” Maka dia menjawab: “Atas kesalahan apa aku harus minta maaf wahai Hamidah, apakah karena aku beramal di pihak RAbbul `Izzati? Demi Allah, sekiranya aku bekerja untuk pihak lain selain Allah tentu aku akan minta maaf. Akan tetapi sekali-kali aku tidak akan minta maaf karena beramal di pihak Allah. Tenanglah wahai Hamidah, sekiranya umur belum waktunya habis maka hukum mati itu tidak akan jadi dilaksanakan. Tidak berguna sama sekali maaf itu untuk mempercepat ajal atau mengakhirinya.”
Itulah jiwa yang dipoleh iman !! Kekuatan macam apa ini !! Keteguhan hati macam apa ini !! Tali gantungan nampak di depan matanya, namun dia masih sempat menenangkan hati yang hidup atas Qudratullah dan qadarNya.

Basyir Al Ibrahim mengatakan : “Pernah suatu ketika, aku berada di dekat raja Faruq ( raja Mesir waktu itu ). Aku mendengar mereka tengah berbisik-bisik tentang rencana pembunuhan Hasan Albana. Maka aku segera pergi menemui Hasan Albana dan kukatakan padanya :”

“Sesungguhnya pembesar negeri ini sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini) sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu.” (QS Al Qashash : 20)

Maka dia menjawab : “Apakah engkau berfikir begitu (dia ulang tiga kali), ketahuilah:
“Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS Ath-Thalaq)
Sesungguhnya kalau kematian sudah menjadi ketentuan Allah, maka kewaspadaan itu tidak akan dapat menyelamatkan.”

5. CONTOH KEPAHLAWANAN DARI AFGHANISTAN

Kita sekarang bersama bangsa Afghan yang telah memberi banyak contoh tentang kepahlawanan. Suatu kepahlawanan yang belum pernah terjadi dalam lembaran tarikh islam selama lima abad terakhir ini. Sesungguhnya pengorbanan yang telah diberikan bangsa Afghan, secara keseluruhan tidak dapat disamakan dengan jihad dan perang bangsa-bangsa Islam pada abad-abad terakhir ini.

Saya belum pernah melihat kesabaran yang melebihi kesabaran mereka. Saya tidak pernah melihat bangsa yang lebih perkasa daripada jiwa mereka. Dan saya tidak pernah melihat bangsa muslim mukmin seperti mereka, yang tidak mau menundukkan kepala mereka kecuali kepada Rabbnya bumi dan langit.
Mereka tidak mempunyai persediaan makanan untuk kehidupan sehari-hari. Ada orang Arab yang kaya meminang anak gadis mereka. Namun mereka menolak menikahkan anak gadis mereka, khawatir hal itu mencemarkan harga diri mereka. Sehingga jangan sampai ada yang mengatakan bahwa mereka menikahkan anak gadisnya pada masa kesulitan kepada orang-orang kaya.

Mereka mengisahkan kepada saya tentang seorang perempuan dari Propinsi Kandahar. Mereka mengatakan bahwa perempuan tua tersebut datang kepada Mujahidin dan melapor : “Sesungguhnya anak lelakiku berkomplot bersama pemerintah komunis untuk menyerang kalian. Dia pergi ke Kandahar untuk menunjukkan tempat berlindung kalian dan kamp-kamp kalian. Karena itu susul dan tangkaplah dia!”
Kemudian mujahidin mengejar anak perempuan tua tersebut dan berhasil menangkapnya. Setelah itu mereka bawa ke markas dan kemudian mereka kirimkan lelaki tersebut kepada ibunya. Mujahidin berkata: “Ini anak lelakimu, lalu apa yang harus kami perbuat dengannya?” “Ikatlah kedua kaki dan lengannya dan beri aku pisau yang tajam.” Jawabny. Maka mereka memberi dia, mereka memberi sebuah pisau. Kemudian perempuan tua itu berkata kepada anak lelakinya : “Ingatlah kamu pada hari di masa engkau mencaci Rasulullaah SAW di depanku? Maka saat ini saya akan membalas dendam bagi Rasulullaah SAW terhadapmu wahai kafir !!” Kemudian dia menyembelih anak lelakinya dengan tangan sendiri.

Belum pernah kudengar, belum pernah kudengar dalam sejarah bahwa seorang perempuan tega membunuh anaknya demi menegakkan prinsipnya. Kita telah mendengar tentang para sahabat (Semoga Allah meridlai mereka semua) bahwa mereka membunuh ayah mereka sendiri. Akan tetapi kita belum pernah mendengar ada seorang perempuan yang membunuh anaknya dengan tangannya.

Beberapa hari yang lalu datang tiga puluh wanita dari sebuah desa di Afghanistan. Rusia tidak menyisakan penduduknya kecuali tiga puluh wanita ini. Yang lainnya, mereka bantai habis. Di sebuah desa Propinsi Logar, kaum komunis Afghan menyembelih empat puluh tiga orang yang terdiri para lelaki jompo, ulama, kaum wanita, dan anak-anak, kemudian jenazah tersebut mereka tuangi minyak tanah dan kemudian mereka bakar pada hari Iedhul Adha atau beberapa hari sebelumnya. Dalam pembantaian itu ada anak laki-laki berusia dua belas tahun bersembunyi di bawah tempat tidur. Orang-orang rusia masuk ke dalam rumah dan menggeledah isi dalamnya. Secara kebetulah mereka mendapati mushaf al qur`an, lantas Mushhaf tersebut dibanting dengan keras sebagai penghinaan atasnya. Tiba-tiba anak yang bersembunyi tadi bergerak dari bawah tempat tidur dan keluar ke depan Rusi yang membanting tadi dan memegang erat Mushhaf tersebut diantara kedua tangannya. Lantas dia berkata: “Ini adalah kitab Rabb kami, kitab ini adalah kemuliaan kami dan syi`ar kami.: “Buang kitab itu!” Perintah Syethan tersebut. Maka dia menjawab: “Meski engkau potong-potong diriku, demi Allah aku tidak akan melepaskannya dari tanganku.” Karena penghormatan anak tersebut kepada agama ini, maka si Rusia pun menghormati anak tersebut. Lantas dia sembelih semua yang ada di rumah dan membiarkan anak tersebut tetap hidup.”

Kita membicarakan orang-orang Afghan, mengenai yang negatif-negatif serta yang jelek-jelek saja. Adapun kemuliaan-kemuliaan mereka dan kelebihan-kelebihannya kita kesampingkan begitu saja. Kita tidak berbicara kecuali tentang perselisihan yang terjadi di Peshawar, kita tidak berbicara kecuali tentang perselisihan si Fulan dengan si Fulan. Si Fulan mengambil sekian, dan si Fulan berdusta dalam hal demikian. Masuklah kalian ke dalam medan pertempuran dan lihatlah apa yang sedang dilakukan mujahidin? Kemudian setelah itu putuskanlah, apakah kalian mampu hidup sebulan saja sebagaimana kehidupan mereka? Sesungguhnya kalian tidak mampu mengerjakan yang demikian itu.

Betapa banyak rumah tangga yang tidak tersisa didalamnya kecuali seorang anak kecil saja. Ibu-ibu dibunuh, bapak-bapak dibunuh, pemuda-pemudi disembelih dan yang lain hilang di bawah reruntuhan tanah akibat bombardir pesawat tempur musuh. Perkara-perkara ini tidak disebarkan beritanya di dunia Islam, akan tetapi justru perselisihan yang terjadi antara dua atau tiga orang yang hidup di Peshawar lah yang banyak disebarkan. Padahal Mujahidin meninggalkan lembaran-lembaran sejarah yang bersinar. Lembaran yang membuat sejarah umat manusia dengan pengorbanan darah, nyawa dan tulang belulang.

Saya nasehatkan kepada kalian, sekali lagi saya nasehatkan kepada kalian. Jika kalian ingin turut andil bersaham dengan saha, bagi kita, fardlu ain bagi setiap muslim di muka bumi sekarang ini untuk mengangkat senjata melawan penguasa-penguasa lalim di muka bumi, fardlu ain bagi setiap muslim di muka bumi ini untuk berdiri di sisi orang-orang Afghan. Jika engkau tidak mengangkat senjata di Afghan, maka berperanglah di lain tempat. Tidak ada alasan bagi seseorang, seperti ucapan Abu Thalhah ra : “Allah tidak mau mendengar udzur seseorang.”

Saya nasehatkan kepada kamu sekalian jika ingin berkhidmat untuk jihad Afghan, maka :

Pertama : Janganlah kalian mentransfer perpecahan kalian dan perselisihan kalian di dunia Arab ke bumi Afghan. Cukuplah mereka menghadapi musibah, problema-problema serta perselisihan diantara mereka sendiri. Tanah ini adalah bukan tanah kita, dan kawasan ini bukan kawasan kita. Saya mengira bahwa hati kalian menyukai membantu jihad Afghan, maka hendaklah kita mengangkat tinggi syi`ar ini, dan hendaknya kita semua menyatukan pandangan di atas syi`ar tersebut, yakni “BERKHIDMAT KEPADA JIHAD”. Adapun perselisihan kecil diantara kita, yakni khilaf dalam cabang-cabang fiqh (masalah furu`iyah) atau perselisihan dalam hal cara pengalaman, apakah diambil dari madzhab ini atau dari madzhab itu, maka perkara-perkara ini harus dikesampingkan di medan perang ini.

Apakah kita menggerakkan ujung jari kita (dalam duduk tahiyyat) atau tidak, mengangkat tangan sesudah takbir ketika hendak ruku` dan sesudah ruku` dan ketika mau sujud atau tidak. Mengeraskan bacaan amin atau tidak. Si Fulan berasal dari tanzhim pimpinan Islam yang baik atau tidak, si Fulan dari negeri Arab sebagai imam atau individu.

Buanglah ini jauh-jauh dan kesampingkanlah. Sudah cukup penderitaan dan problema yang ada di medan ini, jangan kita tambah dengan keruwetan-keruwetan yang lain. Dan hendaknya kita semua bertemu untuk saling tolong-menolong di atas perkara yang telah sama-sama kita sepakati. Kita sepakat bahwa kedatangan kita kesini untuk membantu jihad, untuk saling tolong-menolong dalam rangka berkhidmat kepada jihad. Maka dari itu, hendaklah kita perlu saling memaklumi terhadap obyek perselisihan. Janganlah kalian saling berbisik-bisik, saling intip-mengintip, saling kerjap mengerjap, janganlah kalian saling berbicara rahasia.

“Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaithan, supaya orang-orang beriman itu berduka cita” (QS 58:10)

Semua orang yang sampai ke tempat ini, lebih dari sembilan persepuluhnya datang dengan niat dan motif yang baik. Datang untuk turut serta dalam jihad. Dan sebagian mereka tidak dapat datang karena terputusnya jalan (tak punya biaya). Masalah dunia terbentang luas di hadapan mereka. Disamping itu, mereka dinegerinya atau di negeri mahjar sekalipun hidup serba kecukupan dan terhormat. Bekerja sebagai pegawai atau belajar di perguruan-perguruan. Mereka tinggalkan itu semua dan datang untuk berkhidmat kepada jihad. Inilah yang menjadi dasar pernilaian saya dan saya tidak peduli dengan kekeliruan mereka sepanjang masih dapat ditoleransi.

“Tiadalah Rasulullaah SAW mengumpulkan manusia yang rela berkorban demi membela dien ini melainkan dengan mizan kebaikan dan kesalahan. “Tidakkah engkau tau wahai `Umar bahwa dia ikut serta dalam peperangan Badar. Boleh jadi Allah telah melihat (hati) para ahli Badar, lalu Dia berfirman: “Lakukanlah sekehendak kamu, sesungguhnya Aku telah memberikan ampuan bagimu”(HR Shahih Bukhari – cuplikan).

Ketika diketahui bahwa Ibnu Abu Balta`ah mengirim surat kepada kaum musyrikin Quraisy tentang rencana Nabi SAW menyerang mereka maka `Umar bangkit dari tempat duduknya dan berkata lantang: “Izinkanlah saya ya Rasulullaah, memenggal leher orang ini. Sungguh dia telah nifak,” Sabda beliau: “Tidakkah engkau tahu hai `Umar bahwa dia ikut serta dalam perang Badar?” Sungguh Rasulullaah SAW telah memilih amal terbaik dari sahabat ini sebagai dasar pertimbangan untuk meredam gejolak kemarahan dalam hati `Umar dan para sahabat.

Para sahabat telah telah menyebar kemana-mana, dan semua orang yang mengikuti tidak berselisih dengan pengikut yang lain. Semua membawa riwayat dari riwayat-riwayat Al Qur`an dan huruf dari huruf-hurufnya (dialek dalam alQur`an), kendati demikian semuanya ikut serta perang Yarmuk, dan dalam penaklukan negeri yang kita injak ini (Afghanistan). Semuanya, para pengikut Hudzaifah, penduduk Syam, pengikut Al Auza`i, penduduk Kufah dan penduduk Bashrah, semuanya dengan qira`at mereka yang berbeda-beda, dengan imam yang berbeda, semuanya satu pasukan di bawah satu qiyadah dan bertemu dalam satu tujuan, yakni berperang untuk meninggikan kalimatullah. Untuk itu marilah kita tinggikan syi`ar. Sesungguhnya kita datang untuk berkhidmat kepada jihad.
Sementara kita ini, setelah tinggal di Peshawar seminggu atau dua minggu berubah menjadi seorang pengamat politik dan ahli kemasyarakatan, memutuskan hukum begini, mengeluarkan fatwa begitu, menjatuhkan si anu, memperingatkan orang dari perbuatan si anu, namun sampai sekarang, belum satupun peluru yang dia bidikkan di jalan Allah `Azza wa Jalla. Dan dia tidak tahu bahwa orang yang dia lihat didepannya itu telah menapak di atas jalan yang penuh kepedihan, darah, dan air mata selama belasan tahun.
Marilah kita beretmu di dalam syi`ar “Kami ingin berkhidmat kepada Jihad.”, dan marilah kita bertemu dalam syi`ar lain “Meninggalkan perselisihan”, tolong-menolong dalam masalah pokok dan meninggalkan perselisihan dalam masalah furu`iyah. Kita semua datang untuk berkhidmat kepada dien ini dan keluar dari negerinya berhijrah kepada Allah `Azza wa Jallah.

“Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan RasulNya, kemudian kematian menimpanya, maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah.”

Hatta seandainya kamu tidak mati dalam peperangan, asal kamu keluar berhijrah di jalan Allah, dan kamu mati di Peshawar, maka pahalamu telah tetap di sisi Allah. Maka dari itu janganlah kamu hapus pahala yang engkau dapat dengan memakan daging manusia, karena daging manusia itu beracun menurut kata-kata Ibnu `Asakir. Untuk itu jangan sampai engkau bertemu Allah, sedangkan lisanmu menetaskan darah dari darah manusia yang engkau hisap. Jangan sampai engkau bertemu Allah, sementara daging saudara-saudaramu berada di antara kedua gigimu. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam suatu riwayat, ada disebutkan dalam atsar. “Demi Allah, sesungguhnya aku melihat dagingnya berada di antara kedua gigi depan kalian berdua.” Yakni ketika dua orang sahabat mengatakan sesungguhnya hamba in celaan, lalu beliau bersabda: “Sungguh kalian berdua telah makan daging sahabat kalian. Dan sesungguhnya aku, demi Allah, melihat dagingnya berada di antara kedua gigi depan kalian.”
Kedua: Kita bertemu untuk berkhidmat kepada jihad. Dan masing-masing bekerja dibidangnya sendiri-sendiri. Masing-masing dimudahkan untuk beramal sesuai dengan apa yang telah ditentukan baginya. Sebagaimana kalian semua tidak membuat penilaian atas penguasa di negeri kalian (dan tidaklah penguasa di negeri kalian itu lebih baik dari para pemimpin jihad), maka yang demikian itu tidak selayaknya kita menilai pemimpin jihad tersebut dengan pengamatan dan wawasan politik kita.
Ketiga: Kita bermaksud memperhitungkan kebaikan kaum dan meninggalkan hal-hal yang buruk. Kita bermaksud mengambil hal-hal positif yang membangkitkan harapan dalam hati. Dan betapa banyaknya hal-hal yang positip itu, dan betapa sedikitnya hal-hal yang negatif itu. Maka janganlah kalian sibuk menghitung-hitung aib kaum muslimin.

“Wahai segenap orang yang hanya beriman di bibir, sedangkan iman belum merasuk ke dalam hatinya. Janganlah kamu sekalian menggunjing kaum muslimin dan jangan pula mencari-cari aurat saudaranya muslim. Karena sesungguhnya barangsiapa mencari-cari aurat saudaranya muslim, maka Dia akan menelanjangi auratnya itu meski di dalam rumahnya sendiri.” (Shahih Al Jami` Ash Shaghir 7984)

Jangan sampai kaliam berbuat sesuatu yang menjadikan Allah mempunyai alasan yang nyata untuk mencari-cari aurat kalian dan membuka aib kalian serta menelanjangi dan membuat malu kalian meskipun di dalam rumah kalian sendiri.
Tiga point, yang kita bertemu, bersepakat dan tolong-menolong atasnya: Pertama, kita lupakan perpecahan dan perselisihan kita di dunia Arab, dan kita campakkan perpecahan dan perselisihan itu di bumi Afghan ini. Kedua, kita datang untuk salilng tolong-menolong dalam jihad dan saling memaafkan terhadap apa yang menjadi perselisihan kita. Ketiga, menyebarkan hal-hal yang positif dan yang baik serta berdiam diri dari aib dan hal-hal yang buruk. Dan jangan memalingkan manusia dari jalan Allah. Sesungguhnya kebanyakan manusia benar-benar hendak menyesatkan orang lain dengan nafsu mereka.
“Dan sesungguhnya ada ucapan yang keluar dari mulut seseorang tanpa disadarinya, bahwa karena ucapannya itu ia terperosok ke dalam neraka jahanam.” (HR Bukhari)
Berapa banyak pemuda yang datang ke sini dengan penuh semangat untuk berjihad, kemudian kalian palingkan dia dari jalan Allah dengan ucapan kalian? Berapa banyak pemuda yang sampai di bumi Afghan, kemudian mereka kembali ke negerinya dengan rasa sesal lantaran banyaknya apa yang kalian tanamkan dalam hati mereka berupa keburukan-keburukan yang telah kalian hafal, kalian kumpulkan, dan tak sedikitpun darinya yang kau lupakan! kamu sekalian menyangka dengan perbuatan itu telah berbuat kebaikan memalingkan manusia dari jalan Allah dan menyesatkan mereka. Sibukkanlah diri kalian dengan sesuatu yang bermanfaat bagi kalian.

“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada suatu kaum, maka Dia ilhamkan kepada mereka untuk beramal.”
“Dan tiada tersesat suatu kaum yang telah mendapatkan petunjuk kecuali sesudah mereka saling debat mendebat” (Shahih Al Jami` Ash Shaghir 5633)

Saya cukupkan sekian dulu, saya mohon kepada Allah semoga mengampuniku dan mengampunimu. Wahai hamba-hamba Allah, beristigfarlah kamu sekalian kepada Allah.

Dinukil dari : Tarbiyah Jihadiyah 1, al alaq Pustaka
Diunduh dari: Jahizuna.com

Ayaturahman Fi Jihadil Afghan

Ayaturahman Fi Jihadil Afghan

Tersebutlah seorang komandan mujahid Afghanistan Najmuddin yang menguasai daerah Anjaman, daerah ini terletak di kawasan Wakhan, jika dilihat dalam peta Afghanistan, luas wilayah ini tak lebih dari sebesar satu jari yang berbatasan denagn negara Cina, Rusia dan pakistan dan pernah di jajah Uni Soviet. Di Daerah ini Komandan Najmuddin hanya disertai oleh 150 mujahid, pasukan Uni Soviet memblokade jalan-jalan umum namun mereka tidak berani menyerbu bahkan dengan tank-tank mereka sekalipun. Mereka hanya berani menyerang mujahidin dari jauh dan itupun dengan arah yang serampangan. Dan Allah SWT telah memenangkan kaum mujahidin dan mengalahkan pasukan Uni Soviet dan 5 perwira mereka tertangkap dan menjadi tawanan mujahidin. Mendengar hal itu maka pihak militer Uni Soviet segera mengirim surat kepada Komandan Najmuddin sehingga terjadilah diaog antar surat diantara mereka :
  • Uni Soviet : "Kami akan memenuhi semua permintaan kalian, namun dengan syarat kalian harus membebaskan kelima perwira kami"
  • Komandan Najmuddin : "Kami bukan pedagang"
  • Uni Soviet : "Jika kalian tidak mau membebaskan kelima perwira kami, maka kami akan membumi hanguskan seluruh isi kota dan kami akan membunuh anak-anak dan orang tua "
  • Komandan Najmuddin : "Wahai anjing-anjing komunis, sungguh kalian adalah kaum yang suka menghianati perjanjian dengan kami"
  • kemudian Uni Soviet mengirim surat ketiga dan sengaja ditulis dengan tinta darah
  • Uni Soviet : "Kami pasti akan membalas sekecil apapun perlakuan buruk kalian terhadap kelima perwira kami "
  • Komandan Najmuddin : "Kami tunggu kedatangan kalian....!! Ketahuilah bahwa kami telah membunuh kelima perwira kalian"
Setelah itu Uni Soviet berkabung atas kematian kelima perwiranya sampai sampai mereka membuat patung salah seorang perwira tersebut sebagai penghormatan atas jasa-jasanya.

Begitulah sekilas cuplikan dari peperangan antara kaum mujahidin dengan komunis Uni Soviet yang terjadi di tahun 1980 an, dan dalam komunikasi militer diatas terlihat jelas betapa Komandan Mujahidin sangat berani menentang pasukan Uni Soviet walaupun hanya dengan pasukan yang sedikit. Kisah ini di ambil dari buku "Ayaturahman Fi Jihadil Afghan" yang disusun oleh Abdullah Azzam yang terlibat lansung di dalam medan jihad Afghanistan.

Download Video moblie : MujahidinAfghanistan.3gp

Demikianlah kehebatan dari pejuang-pejuang Afghanistan yang rela mempertaruhkan nyawa demi tegaknya panji-panji Islam dinegaranya, 99% penduduk Afghanistan adalah muslim dan mayoritas adalah Ahlusunnah wal jamaah, sumber kebijakan mereka adalah Islam, sejak negri ini di taklukan oleh Ashim bin Amru At Tamimi pada massa kekhalifahan Umar bin Khattab hingga kemudian dirampas oleh Presiden Muhamad Dawud pada tahun 1973. Ruh Islam adalah penggerak utama putra-putra bangsa dan Islam pula yang menjadi tolak ukur masyarakat serta neraca kewibawaan yang berlaku di kalangan mereka.

Berbeda jauh jika di banding dengan ulama-ulama Indonesia yang lebih senang dengan "jihad melawan hawa nafsu" bahkan mereka tidak punya keinginan sedikitpun untuk berperang di jalan Allah karena saking takutnya mereka akan kehilangan dunia yang mereka cintai dan bahkan banyak diantara mereka yang mendukung "demokrasi pancasila" yang nota bene adalah buatan Amerika yang sangat nyata mempertuhankan suara rakyat dan ulama ulama su'u ini sangat takut untuk menjelaskan jihad fi sabilillah karena di mata ulama ulama bodoh dan pecinta dunia ini jihad identik dengan teroris.

Afghanistan adalah negara yang sangat menakjubkan mereka selalu berkumpul bersama ulama, pemimpin mereka adalah ulama dan ulama pula yang jadi pemersatu di kalangan mereka maka tidak heran bangsa yang teguh memegang kaidah-kaidah Islam berani melengserkan dua rajanya yang tidak berpegang kepada ajaran agama Islam.

Pertama adalah raja Habibbulah bin Abdurahman pada tahun 1919, bangsa Afghanistan melengserkan karena raja telah bersekongkol dengan bangsa penjajah Inggris hingga sang raja tewas ditangan bangsanya sendiri.

Kedua adalah Raja Amanulah Khan yang di kudeta oelh rakyatnya pada tahun 1924 - 1928, karena raja telah berani merubah undang-undang negara yang berlandaskan Islam dengan Undang-undang dari negara barat.

Afghanistan akan selalu menegakan hukum-hukum Islam walau apapun taruhanya hingga tak heran jika pada tahun 2002 Afhanistan tidak bersedia tunduk kepada Amerika dan anjing-anjingnya yang akan menerapkan hukum demokrasi ala kafir (yang menuhankan suara rakyat) kepada Afghanistan.

SEBERKAS HARAPAN YANG TERSISA
Video tentang mujahidin Afghanistan
Menghadapi ancaman yang bertubi-tubi dan muncul dari segala arah, masih ada harapan yang tersisa, yaitu factor-faktor yang membangkitkan semangat meraih harapan di dalam jiwa:
  1. Tabiat orang-orang Afghan yang sangat unik dan pantang menyerah, merasa terhormat dan cintanya untuk jihad. Umar Hanif pernah berkata kepada saya: Kami adalah satu bangsa, jihad bagi kami adalah sebuah kebutuhan primer seperti kebutuhan air bagi seekor ikan. Dr. Abdul Qodir menceritakan kepadaku, saya pernah menyaksikan sebuah perdebatan yang seru dan keras terjadi antara seorang mujahid dan seorang dokter yang memotong salah satu dari kakinya karena membeku oleh salju. Mujahid itu berkata kepada dokter: kembalikan kakiku seperti semula, karena kamu telah menghalangiku untuk berjihad di Afghanistan setelah hari ini. Dan pada hari yang sama saya juga mendapatkan cerita seperti yang dialami olah sang dokter. Saya juga masih ingat ucapan beliau: Sesungguhnya berdiam diri di Pesyawar adalah perbuatan dosa.
  2. Kemenangan demi kemenangan yang diraih dan ditambah lagi penaklukan-penaklukan yang dilakukan oleh bangsa yang sabar semakin hari semakin meningkat. Beberapa pengamat mengatakan: Sesungguhnya kemenangan yang diraih di dalam pertempuran yang sangat sengit yang dihadapi telah mencapai jumlah tidak terhitung pada tahun 1983 M ditambah lagi kemenangan pada tahun 1984 M.
  3. Di sana ada pembelaan dari Allah swt. dan bukti-bukti rabbani yang saya riwayatkan dengan mendengar secara langsung dari mulut orang-orang yang terpercaya. Syekh Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, beliau berkata: kira-kira sejak 7 bulan, yaitu Bulan Syawal tahun 1403 H sampai Jumadil Awwal 1404 H, pesawat-pesawat tempur menyerbu kami setiap hari dua sampai lima kali. Dan demi Allah, tidak ada seorang pun mujahid menjadi korban baik di wilayah yang kami duduki atau di wilayah Arsalan, karena kami selalu berdoa,“Ya Allah, Sesungguhnya kami mengadukan kekuatan kami kepada-Mu dan lemahnya kemampuan kami menghadapi pesawat-pesawat itu.” Maka Allah swt. pun memberikan perlindungan-Nya.

Maulawi Halim, komandan Jihad di Medan, beliau berkata: "saya tidak melihat pesawat-pesawat yang menyerbu kami meskipun sekali melainkan saya melihat di bawah pesawat itu ada burung yang menyertai. Ketika itu saya berkata kepada para mujahidin, telah datang pertolongan Allah swt. Suatu ketika ada pesawat tempur jenis ZH1 yang siap menyerbu, lalu saya berdoa kepada Allah swt. maka Allah swt. mengirimkan awan yang menutupi kami dari dari bahaya pesawat-pesawat tempur."

Beliau berkata: "ada 600 tank yang menyerbu kami, pdahal saat itu kami tidak memiliki senjata kecuali 14 granat, tongkat dan pedang. Dan tiba-tiba Allah swt. menghancurkan mereka."
  1. Tentara Rusia di sana hidup dengan penuh keluh kesah. Suasana takut selalu mengacaukan pikiran mereka dan menggoncangkan jantungnya. Rasa takut, resah dan bahaya yang selalu mengancam telah mencabik-cabik persatuan mereka. Salah seorang pemuda Arab bernama Abu Ubaidah menceritakan kepadaku, dia mengatakan: kami pernah mendatangi parit-parit mereka, kami menemui mereka sedang menangis ketakutan, padahal di samping mereka terdapat senjata yang telah terisi oleh peluru. Kemudian kami dengan mudah menawan mereka.
Berapa banyak dari mereka yang lari ketika mereka mendengar kalimat Allahu Akbar. Muhammad Dawud Ghairat, dia adalah komandan jihad di Wardak, dia menceritakan kepadaku, kami pernah dikepung oleh tank-tank dari segala arah sampai dari udara kamipun dikepung dengan pesawat-pesawat tempur. Saat itu kami bersama sekelompok besar, namun saat itu kekuatan musuh lebih besar dari kami. Mereka berjumlah lebih dari 10.000 bersama ratusan tank. Mayoritas kami lebih memilih mundur dan hanya tersisa 20 mujahidin yang memilih mati. 11 mujahid kemudian gugur sebagai syahid dan tersisa 9 mujahid dengan kondisi terluka setelah menahan lapar selama dua hari di bulan Ramadhan. Kemudian beberapa tank mendekati kami untuk menangkap kami hidup-hidup, maka kami sepontan berteriak mengucapkan satu kalimat, Allahu Akbar, sehingga seakan-akan seluruh kota bertakbir. Tiba-tiba tank-tank itu mundur dan lari tunggang-langgang mendengar kalimat Allahu Akbar.
  1. Faktor lain adalah tabiat bangsa Afghanistan yang keras yang telah Allah swt. tanamkan ke dalam hati mereka. Tabiat itu membantu mereka tetap teguh di atas jalan jihad yang penuh dengan kesulitan dan kepayahan.
  2. Faktor lain lagi adalah Allah swt. menjadikan bangsa ini terletak di garis geografis yang strategis. Di wilayah perbatasan terdapat wilayah yang sangat luas tak bertuan. Dari arah Pakistan ada pemukiman beberapa kabilah yang tidak masuk ke dalam institusi Negara manapun. Wilayah tersebut terbentang sepanjang 2.252 Km dan dari arah Iran terbentang lebih dari 1000 Km.
  3. Bahwasannya kekuatan mujahidin telah menguasai banyak wilayah yang sebelumnya dikuasai musuh. Mujahidin telah mengembangkan lembaga-lembaga pendidikan dan pengadilan syariah yang bertugas mengadili perkara-perkara hudud. Di ibukota Medan terdapat 8.000 mahasiswa yang tersebar di beberapa lembaga pendidikan yang dikelola oleh para mujahidin. Demikian pula di seluruh wilayah kekuasaan, kamu dapat menemui sekolah-sekolah dan departemen pengadilan di sana. Bahkan Rusia mengakui kondisi mujahidin yang demikian. Ada empat ulama menceritakan kepadaku, mereka adalah Sirajuddin, Muhammad Gharib, Abdul ‘Ali dan Ubaidillah, mereka berkata: Sesungguhnya Rusia pernah mengirim muatan logistic. Mereka menyewa seorang sopir, kemudian konfoi itu bertemu dengan mujahidin dan semua muatan diambil oleh mujahidin dan kemudian seorang komandan memberikan tanda terima. Maka dengan terpaksa orang Rusia harus membayar sewa sopir setelah mereka yakin telah menerima tanda serah terima barang. Memang harus diakui bahwa ini adalah sisi positif dan negative di dalam jihad Afghanistan. Namun semuanya ada di tangan Allah swt. tidak ada yang dapat membantah perintah-Nya dan tidak ada yang dapat mengganti hukum-Nya. Di tangan-Nya-lah segala kerajaan dan hanya kepada-Nya-lah segala urusan akan kembali.
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Rabbmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Huud: 123)

Akankah angan-angan kaum muslimin untuk meraih kemenangan jihad Afghanistan dan tegaknya masyarakat Islam akan terwujud ? itu adalah urusan Dzat yang Maha Mengetahui hal Ghaib, yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.





KABAR GEMBIRA DAN KARAMAH-KARAMAH
DALAM JIHAD AFGHANISTAN
Kisah-kisah nyata berikut ini mungkin tidak dapat dipercaya dan mungkin dianggap hanya sebagai cerita-cerita dongeng. Saya mendengar kisah-kisah ini dengan kedua telingaku dari mulut mujahidin yang hadir menyaksikan perintiwa tersebut dan saya menulisnya dengan tanganku sendiri.
Saya mendengar karomah-karomah ini dari orang yang terpercaya, yang selalu berada di medan tempur. Sebenarnya kisah itu sangat benyak sekali dan riwayatnya mayoritas mencapai derajat mutawatir. Akan tetapi karena beberapa keterbatasan yang ada, saya tidak bisa mengkisahkan seluruh kisah tersebut. Allah swt. berfirman,

Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimua menjadi tentram karenanya.” QS. Al Anfal: 10

Seandainya imam Bukhari masih hidup, saya kira beliau pasti akan mencantumkan orang-orang yang menceritakan kisah-kisah tentang karomah ini salah satu perowi hadits kepercayaannya.

Sekilas Tentang Syuhada’
Jasad para syuhada tidak berubah dan tidak membusuk. Hadits tentang topic ini derajatnya adalah mutawatir, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama fiqih dari madzhab hanafi dan Syafi’i. Disebutkan di dalam buku “Nihayaty al Muhtaj ila Syarhi al Minhaj: 5/131” ditulis oleh Ramli asy Syafi’i di dalam Syarhu Ibaroti al Minhaj, kitab al ‘Ariyah:
“Melainkan apabila jasad itu telah dikubur, orang yang mengkuburnya tidak pulang sampai bekas dari syahidnya hilang.” Kalimat ini menunjukkan bahwa jasad nabi dan orang mati syahid pasti tidak mendapatkan siksa.
Demikian pula dijelaskan oleh ibnu ‘Abidin al Hanafi di dalam hasyiyahnya, kitab jihad:3/238, “Bahwasannya jasad orang yang meti syahid diharamkan bagi bumi memakannya.” Akan tetapi saya tidak mendapatkan satu dalil yang bersambung sampai kepada rasulullah yang menunjukkan tidak adanya siksa yang menimpa jasad orang meti syahid.
Diriwayatkan oleh al baihaqi dengan sanad hasan bahwasannya ketika mata air di lereng gunung Uhud yang juga dekat dengan kuburan Hamzah meluap pada masa Muawiyyah tahun 46 H, maka jasad umar muncul dan tubuh beliau belum berubah (busuk).

Para Syuhada Afghanistan
Umar Hanif menceritakan kepadaku ketika berada di rumah Nashrullah Manshur –dia adalah komandan tinggi Partai Revolusi Islam– dan Umar –komandan militer di Zamrot dan Urjun– di markas kemp Baktia Afghanistan, dia berkata:
  1. Saya belum pernah melihat seorangpun mati syahid, jasadnya berubah atau bau busuk.
  2. Saya belum pernah melihat seorangpun mati syahid, jasadnya dimakan oleh anjing meskipun anjing-anjing itu memakan jasad tentara komunis.
  3. Saya pernah membongkar 12 kuburan setelah berumur 2 atau 3 tahun, dan saya tidak mendapatkan satupun jasad mereka bau busuk.
  4. Saya pernah melihat para syuhada yang berumur lebih dari satu tahun dikubur, luka mereka tetap segar dan mengalirkan darah.
Imam menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat jasad Abdul Majid yang mati syahid setelah berumur tiga bulan masih seperti dahulu dan baunya wangi seperti minyak kasturi.
  1. Syekh Muadzdzin –salah satu anggota dewan musyawarah organisasai Jihad Afghanistan– menceritakan kepadaku, Nashshar Ahmad mati syahid, dan selama 7 bulan tertimbun tanah jasadnya tidak berubah.
  2. Abdul Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku: saya melihat 4 orang mati syahid setelah berumur 3-4 bulan. Tiga orang kondisi jasadnya masih sama seperti sedia kala, bahkan jenggot dan kuku mereka semakin panjang. Dan yang satu lagi sebagian wajahnya sudah mulai berubah.
Saudaraku Abdussalam mati syahid. Dan setelah berumur dua pekan kami mengeluarkan jasadnya, ternyata jasadnya masih seperti sedia kala.
Arsalan menceritakan kepadaku, seorang mahasiswa bernama Abdul Bashir mati syahid ketika bersama kami. Pada suatu malam saya mencari jasadnya bersama seorang mujahid bernama Fathullah. Dia berkata kepadaku bahwa jasad Abdul Bashir berada di dekatnya, sebab (kata dia) saya mencium bau wanginya. Kemudian saya juga mulai mencium aroma wangi itu, maka tidak lama kemudian kami menemukan jasadnya dengan aroma wangi yang semakin menusuk. Sungguh saya melihat warna darah yang keluar dari bekas lukanya di kegelapan malam itu memancarkan cahaya.

Umar Ya’qub Bersama Senjata Mesinnya
Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berakta: ada seorang mujahid bernama Umar Ya’qub, dia seorang yang sangat merindukan jihad, yang kemudian mati syahid. Kami mendatanginya sedang tangannya memeluk senjata mesin. Kami mencoba melepas senjata tersebut, namun tidak bisa. Kami berhenti sejenak, kemudian kami berkata kepadanya: wahai Ya’qub, kami adalah saudaramu. Setelah itu dia mau melepas senjatanya untuk kami.

Jasad Sayyid Syah Berada Terdapat Mantel dari Sutra
Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berkata: ada seorang mujahid, dia hafal al Qur’an, namanya Sayyid Syah. Dia seorang ahli ibadah dan rajin melaksanakan shalat tahajut serta memiliki firasat yang tajam seperti datangnya waktu subuh. Dia banyak mendapatkan karomah, kemudian dia mati syahid. Kami mendatangi kuburnya setelah berumur 1, ½ tahun. Saya datang bersama rekan yang lain yang juga komandan tempur, namanya Nurul Haq. Kami membuka kuburan Sayyid Syah yang dahulu saya kubur dengan tanganku, kami mendapati jasadnya seperti sedia kala kecuali jenggotnya yang bertambah panjang. Yang lebih mengherankan lagi, saya mendapati di atas tubuhnya tampak mantel dari sutra yang belum pernah saya melihatnya di muka bumi ini, sayapun menyentuhnya, ternyata baunya sangat wangi, lebih wangi dari minyak kasturi.

Doa Mujahidin Dikabulkan
Maulawi Arsalan –salah satu mujahidin yang terkenal di Afghanistan, dia adalah mujahid yang ditakuti oleh tentara Rusia, sampai-sampai mereka mengatakan, dia adalah orang yang memakan daging manusia–, dia berkata: suatu ketika kami hanya memiliki satu granat dan satu senjata anti tenk, kemudian kami melaksanakan shalat dan berdoa kepada Allah swt. agar Dia menghantamkan granat ini kepada musuh. Saat itu kami berhadapan dengan 200 tank dan kendaraan berat lainnya. Kami melemparkan granat itu dan tepat mengenai sebuah mobil yang mengangkut bahan peledak sehingga mobil itu meledak dan menghancurkan 86 tenk beserta mobil panser yang lain. Akhirnya musuhpun kalah dan kami mendapat harta ghanimah yang sangat banyak. Dan saya telah bertemu dengan pemuda yang melemparkan granat tersebut di Batur.

Burung Bersama Mujahidin
  1. Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bisa mengenali tanda-tanda pesawat-pesawat tempur musuh akan menyerang kami sebelum mereka sampai ke wilayah kami dengan cara melihat burung-burung yang terbang di atas kemp kami. Ketika kami melihatnya berputar-putar di atas kemp, kami mulai mempersiapkan senjata untuk membalas serangan pesawat-pesawat musuh.
  2. Jalaluddin Haqqoni –salah satu mujahid Afghan yang terkenal– menceritakan kepadaku, dia berkata: saya telah menyaksikan burung-burung itu terbang berkali-kali. Dia datang dan terbang di bawah pesawat-pesawat musuh melindungi mujahidin dari serbuan-serbuan pesawat tempur.
  3. Abdul Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku, bahwasannya dia melihat burung-burung itu terbang di bawah pesawat musuh sebanyak dua kali.
  4. Maulawi Arsalan menceritakan kepadaku, bahwa dia berkali-kali melihat burung-burung itu melindungi kami dari serangan musuh.
  5. Qurban Muhammad menceritakan kepadaku, bahwasannya dia pernah melihat burung-burung itu sekali ketika pesawat-pesawat musuh menyerbu kami dengan ganas –mereka berjumlah 300 pesawat–, namun anehnya, tidak ada seorangpun yang terluka, padahal mereka (mujahidin) berada di sebuah lapangan yang datar.
Al Hajj Muhammad Jul –salah satu mujahid di Konar– menceritakan kepadaku, saya melihat burung-burung terbang bersama pesawat tempur lebih dari sepuluh kali. Burung-burung itu terbang lebih cepat daripada pesawat, padahal kecepatan pesawat tempur yang kita ketahui adalah tiga kali lebih cepat dari kecepatan suara.

Api Muncul di Seluruh Tempat
Arsalan menceritakan kepadaku: kami pernah berada di daerah Syathuri. Jumlah kami saat itu 25 mujahid. Kami diserbu oleh 2000 pasukan komunis. Setelah kami bertempur selama 4 jam tentara komunis kalah, 70-80 tentara komunis tewas dan 26 tentara tertawan. Kami bertanya kepada para tawanan: kenapa kalian cepat sekali kalah ? mereka menjawab: peluru dan senjata mesin Amerika menyerbu kami dari empat arah. Arsalan berkata: kami tidak memiliki peluruh itu dan tidak pula memiliki senjata mesin. Kami hanya menggunakan granat lempat dan menyerbu dari satu arah.
Arsalan menceritakan kepadaku: kami pernah diserbu oleh kira-kira 120 tenk dan mereka juga membawa kendaraan mobil dengan jumlah banyak. Tiba-tiba peluru kami habis sehingga kami hanya bisa pasrah seandainya menjadi tawanan, namun kemudian kami kembali kepada Allah swt. dengan berdoa, tidak lama kemudian, tiba-tiba bom-bom dan senjata mesin menyerbu tentara komunis dari segala penjuru. Akhirnya tentara komunis kalah, padahal saat itu tidak ada seorangpun selain kami. Kemudian dia berkata: itu adalah malaikat.

Pasukan Berkuda
Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: Kami pernah melakukan penyerangan kepada tentara komunis di wilayah Urjun. Kami membunuh 500 tentara dan 83 orang tertawan. Kami bertanya kepada tawanan, kenapa kalian menyerah dan tidak dapat membunuh seorangpun dari kami kecuali hanya satu? tawanan itu menjawab: kalian menunggangi kuda, ketika kami melepaskan tembakan, dia lari sehingga tembakan itu meleset. Saya berkata: al Qur’an telah menetapkan bahwa para malaikat itu turun ketika perang Badar. Allah swt. berfirman,

(Ingatlah), ketika Rabbmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala-kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.” QS. Al Anfal:12

 Al Qurthubi menjelaskan ayat berikut di dalam tafsirnya

ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” QS. Ali Imran:125

Dia berkata: Setiap plajurit yang sabar dan mengharap pahala, maka malaikat akan datang dan ikut perang bersama mereka. Karena Allah swt. telah menjadikan malaikat para mujahidin sampai hari kiamat.
Al Hasan berkata: Mereka berjumlah 5.000, tugasnya menolong orang-orang beriman sampai hari kiamat.
Imam Muslim meriwayatkan di dalam shahihnya (an Nawawi – muslim:21/85) Abu Zamil berkata: Ibnu Abbas menceritakan kepadaku, dia berkata: ketika seorang laki-laki mukmin merasakan penderitaan akibat ulah orang musyrik di hadapannya. Tiba-tiba ia mendengar suara keras dari atas seperti cemeti dan suara penunggang kuda, saraya berkata: saya datang wahai Haizun. Maka dia melihat orang musyrik itu jatuh tersungkur. Ternyata hidungnya memar dan wajahnya terbelah seperti bekas pukulan sebuah cemeti serta tubuhnya berubah mejadi hitam. Kemudian salah seorang dari kaum anshar datang menceritakan peristiwa itu kepada rasulullah saw., beliau bersabda: kamu benar, itu adalah kekuatan yang datang dari langit ketiga.
Muhammad Yasir menceritakan kepadaku tentang orang-orang komunis, apabila mereka memasuki desa dengan tenk-tenknya, mereka akan bertanya tentang kandang-kandang kuda ikhwanul muslimin itu berada. Maka penduduk desa setempat pun heran, karena mereka tidak mengendarai kuda. Kamudian mereka berfikir dan faham bahwa kuda-kuda itu adalah pasukan malaikat.

Peluru Tidak Habis
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, mujahidin memiliki 3-9 butir peluru. Ketika perang dimulai dia menembakkan banyak sekali butir peluru, namun peluru itu tidak kunjung habis dan masih ada dengan jumlah semula.

Dilindas tank tidak Mati
  1. Abdul Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku, dia berkata: ada sebuah tenk berjalan melindas salah seorang mujahid, namanya Ghulam Muhyiddin. Saya melihat dia tidak mati.
  2. al Hajj Muhammad Yusuf –wakil komandan Lokar– menceritakan keapadaku, dia berkata: ada sebuah tenk melindas tubuh Badar Muhammad Jul dan dia tidak mati dan tidak terluka. Saya berkomentar: tidak diketahui apakah dia dilindas di antara roda atau tepat di bawah roda tank.
Kalajengking Bersama Mujahidin
Allah swt berfirman,

Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia sendiri.” 
QS. Al Muddatstsir: 31
Abdushshamad dan Mahbubullah menceritakan kepadaku: orang-orang komunis mendirikan perkemahan di dataran Qunduz. Tiba-tiba mereka diserbu oleh sekelompok kalajengking. 6 orang disengat dan tewas, sedang yang lain melarikan diri.

Ular Tidak Mematuk Mujahidin
Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berkata: Sering sekali ular datang dan tidur bersama mujahidin di kemp mereka sejak empat tahun yang silam. Ular itu tidak mematuk mujahidin.

Bom Tidak Meledak
  1. Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bersama 30 Mujahid menghadapi serbuan bom-bom dari pesawat tempur. Semua bom-bom itu meledak, namun tatkala ada satu bom yang beratnya + 54 Kg meluncur ke hadapan kami, bom itu tidak meledak. Seandainya bom itu meledak pasti kami terbunuh.
  2. Abdul Mannan menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bersama 3000 mujahid berada di satu markas militer, tiba-tiba datang pesawat musuh dan menjatuhkan + 300 bom. Namun tidak ada satupun bom itu meledak. Selanjutnya bom-bom itu kami pindahkan ke Kuwaitah di Pakistan yang dihuni para mujahidin.
Tidak Mempan Oleh Peluru
  1. Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat banyak mujahidin keluar bersamaku dalam sebuah pertempuran. Baju-baju mereka robek oleh peluru, akan tetapi tidak ada satupun peluru yang menembus tubuh mereka.
  2. Syekh Ahmad Syarif menceritakan kepadaku, dia berkata: anak saya pergi bergabung dalam satu pertempuran. Baju yang dia pakai koyak oleh peluru, namun tidak ada satupun peluru yang melukai tubuhnya.
  3. Nashrullah Manshur menceritakan kepadaku, dia berkata: pada hari ini, 1 April 1982, seorang mujahid tertembak di kepalanya sebanyak 10 butir peluru dan 25 butir lainnya bersarang di bagian lengannya dan dia tidak mati.
  4. Maulawi Beir Muhammad menceritakan kepadaku, dia berkata: di sebuah pos penjagaan di daerah Baktia kami bersama 12 mujahidin mendapat serangan dari kira-kira 180 kendaraan tenk, mobil panser dan pesawat tempur. Mereka mengepung kami di posisi tanah yang datar. Ketika kami diserbu, kami berusaha keluar dari medan pertempuran (yang kurang menguntungkan itu) dengan baju yang tercabi-cabik oleh peluru, akan tetapi kami tidak terluka, bahkan kami dapat membunuh 160 tentara komunis dan menghancurkan 3 tenk dan hanya dua orang mujahid syahid.
  5. Saya melihat dengan kedua mataku tempat peluru itu bersarang di baju Jalaluddin Haqqoni di bagian dadanya, namun dadanya tidak terluka.
  6. Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: sungguh ada bom jatuh di bawah kedua kakiku dan meledak, akan tetapi ledakan itu sama sekali tidak melukai tubuhku.
  7. Arsalan menceritakan kepadaku, dia berakta: sebanyak dua kali, bom itu jatuh di bawah kedua telapak kaki dan meledak, akan tetapi ledakannya tidak melukaiku.
Cahaya Terang Memancar dari Tubuh Syuhada
  1. Abdul Mannan Muhammad –seorang komandan di Helmand, barat Kandahar– menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bersama 600 mujahid dan tentara Kafir berjumlah 6000 tentara Rusia. Mereka membawa 600 tenk dan 45 pesawat. Mereka menyerbu kami hingga 18 hari. Hasil dari pertempuran itu, 33 mujahidin mati syahid. Dan kerugian musuh, 450 tentara tewas, 36 tentara tertawan, 30 tenk hancur dan 2 pesawat tempur jatuh.
Waktupun berlalu dan tibalah musim panas. Jasad syuhada tidak satupun yang membusuk. Di antara syuhada itu ada yang bernama Abdul Ghafur bin Din Muhammad. Dari tubuhnya memancarkan cahaya ke langit setiapmalam. Cahaya itu disaksikan oleh seluruh mujahidin.
  1. Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berakata: pada Bulan Februaari 1982, setiap malam, setelah waktu shalat isya, muncul cahaya yang berputar-putar di halaman selama beberapa saat kemudian menghilang.
Seluruh Kemp Hancur Kecuali Gudang Senjata
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku: Sejak empat tahun yang lalu dua pesawat tempur terus menghujani kami dengan peluru, hampir seluruh rumah hancur atau terbakar, demikian juga markas militer, namun gudang senjata tidak ada yang hancur atau terbakar.

Allah swt. berfirman,

Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.” QS. Al Baqoroh:149

Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku karomah yang terjadi dari dua pertempuran, padahal banyak pertempuran yang terjadi:
Pertama: perang di masa pemerintahan Taraki dan kedua: Perang pada tahun 1982 M.

Pertama: Perang di masa pemerintahan Taraki
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: problem yang paling besar yang kami hadapi pada masa pemerintahan Taraki adalah kekuatan tenk. Karena saat itu kami tidak memiliki senjata anti tenk, yaitu senjata P2P7. Maka kami mengumpulkan harta kami sedikit demi sedikit untuk membeli senjata tersebut, namun kami tidak mendapatkan barang itu. Jumlah kami saat itu adalah + 350 mujahid. Suatu hari tentara Taraki yang berjumlah ribuan lengkap dengan senjata perangnya, seperti roket, senjata mesin dan kendaraan tenk datang menyerbu, dan terjadilah pertempuran yang sengit antara kami melawan mereka. Pertempuran itu terjadi selama dua hari setengah. Musuh akhirnya kalah dan kami mendapat harta rampasan termasuk senjata anti tenk P2P7, roket, senjata mesin, 8 buah tenk, 1000 tawanan musuh dan setiap tawanan mambawa satu senjata klashinkov.

Kedua: Pertempuran Tahun 1982 M.
Jalaluddin Haqqoni berkata: kami berjumlah 59, diserbu oleh kekuatan yang terdiri dari 220 tenk, mobil panser, pesawat tempur dan didukung oleh 1500 tentara –jumlah ini diketahui dari pengakuan musuh yang ditawan–, akhirnya dari pertempuran dahsyat itu mendapatkan harta ghanimah 54 tenk hancur, 150 tentara komunis tewas dan 100 orang luka-luka. Kami mendapat harta rampasan senjata anti pesawat, beberapa senjata mesin Jerinov, 7 pucuk senjata Klashenkov, satu buah senjata roket 66mm, 280 peluru roket dan 36.000 butir peluru.

Perang Di utara Kota Kabul Setelah Tentara Rusia Masuk Ke dalam Kota
Al Hajj Muhammad menceritakan kepadaku: jumlah mujahidin 120, tentara Rusia 10.000 beserta 800 tenk dan 25 pesawat tempur. Hasilnya, 450 tentara Rusia tewas 130 di antara mereka berasal dari Malaysia, 150 tenk hancur dan 11 mobil dengan muatannya yang berisi amunisi dan bom ranjau.

Pertempuran Kedua Setelah Satu Bulan Pasca Perang Di Utara Kota Kabul
Muhammad Jull menceritakan kepadaku, jumlah mujahidin 500 dan jumlah musuh lebih dari 10.000 tentara dengan perlengkapan perangnya (tenk). Namun akhirnya kami dapat membunuh –dengan izin Allah swt.– 1100 tentara. Satu bulan kemudian, wilayah tersebut menjadi bau busuk mayat tentara kafir.

Jasad Mayajul dan Seikat Bunga Mawar
Muhammad Yasir menceritakan kepadaku, salah satu pengawal syekh Sayyaf bernama Adil Mayajul –juga salah satu komandan umum di kemp Baghlan–, dia mati syahid pada Bulan Rabiu ats Tsani tahun 1420 H. ‘Adil adalah salah satu generasi pertama putra harokah islamiyyah dan dia juga seorang komandan terkenal. Ketika dia syahid, putra-putra dari kabilahnya (kabilah Ahmad Zay), yang berjumlah seratus ribu keturunan bersedih. Mereka yang merasa kehilangan ‘Adil selalu menangis. Suatu ketika di satu malam saudaranya bangun dan berwudhu, lalu shalat dan berdoa kepada Allah swt., seadainya ‘Adil mati syahid perlihatkanlah tanda-tanda kesyahidannya. Kemudian dia tidur, tiba-tiba sesuatu jatuh … maka keluarganya cepat-cepat mengambil lampu dan menyinari benda yang jatuh itu. Ternyata adalah seikat bunga mawar yang sangat indah dan tidak ada bandingannya. Di dalam bunga itu terdapat cairan mengalir seperti madu yang mengeluarkan aroma wangi yang menyebabkan ruangan menjadi harum. Mereka mengumpulkan keluarganya dan memperlihatkan bunga mawar itu sebagai bukti karomah. Kemudian mereka berkata: pada pagi hari kami memperlihatkan bunga itu kepada Muhammad Yasir dan dia meletakkannya di dalam mushhaf al Qur’an. Dan di pagi hari berikutnya bunga mawar itu tidak ada lagi di dalam mushhaf al Qur’an.

Mujahidin Mengantuk
Allah swt. berfirman
“(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentramanan daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu).” QS. Al Anfal:11Disebutkan di dalam mukhtashar Ibnu Katsir milik ash Shabuni:2/90, Abu Thalhah berkata: saya adalah salah satu orang yang pernah mengantuk di perang Uhud. Berkali-kali pedang saya jatuh. Setiap pedang itu jatuh saya mengambilnya, demikian seterusnya. Dan saya melihat mereka berputar-putar di bawah naungan perisainya.

Al hafizh Abu Ya’la berkata dari Ali ra. dia berkata: pada perang Badar tidak ada yang menunggang kuda kecuali al Miqdad. Dan kami semua tertidur kecuali rasulullah saw. yang melaksanakan shalat di bawah pohon, dia menagngis sampai pagi.
Abdullah bin Mas’ud berkata:
“Mengantuk ketika perang adalah keamanan dari Allah swt. Dan mengantuk ketika shalat adalah dari syetan.”

Arsalan Mengantuk
  1. Maulawi Arsalan menceritakan kepadaku, bahwasannya dia mengantuk Ketika terjadi pertempuran di Syahiko selama 10 menit, padahal berbagai jenis bom menjurus kepadanya.
  2. Abdurrahman menceritakan kepadaku, di dalam peristiwa perang di Depki beberapa tenk dan kendaraan perang lainnya yang berjumlah 150-200 menyerbu kami. Akibat banyaknya bom meledak yang bising itu pendengaran para mujahidin sedikit terganggu selama dua atau tiga hari. Kemudian kami tertidur ketika terjadi pertempuran dan kami bangun dengan perasaan sangat nyaman. Kemudian salah seorang mujahid melempar sebuah tenk dan terbakar, dan sebagian percikan apinya menimpa kendaraan mobil yang mengangkut bahan peledak, maka mobil itupun ikut meledak. Pertempuran itu berakhir dengan hasil, dari 7 mobil yang ada 5 darinya menjadi barang rampasan perang.
  3. Abdullah –pengawal pribadai Hekmatyar– menceritakan kepadaku, dia berkata: saya tertidur beberapa kali ketika terjadi perang, maka saya menyimpulkan, ini adalah keamanan dari Allah swt. dan nikmat-Nya yang Dia anugerahkan.
  4. Abdurrasyid Abdul Qohhar menceritakan kepadaku di Baghman, dia berkata: saya menyaksikan tiga kali rasa kantuk yang menimpa para mujahidin ketika tentara Rusia melancarkan serangan. Mereka tertidur selama 2 hingga 3 menit. Setelah tersadar mereka bangkit dengan semangat baru dan dapat mengalahkan tentara Rusia.

ALLAH MELINDUNGI PARA MUJAHIDIN

Allah swt. berfirman,
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.” QS. Ali Imran:145 
“Berkata Ya’qub:”Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu”. 
Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para Penyayang.” QS. Yusuf:64
  • Akhtar Muhammad terlindas oleh tank
Muhammad Munjil menceritakan kepadaku di Ghazni, dia berkata: saya melihat dengan mata kepalaku sebuah tenk berjalan di atas tubuh Akhtar Muhammad dan dia tidak mati. Ketika tentara Rusia tahu dia belum mati, mereka kembali melindasnya dan dia tidak mati juga. Kemudian mereka mengambilnya bersama dua orang mujahidin yang lain dan menembaknya dengan tiga senjata mesin dan dia belum mati juga, namun dua mujahid yang lain mati syahid. Ketiganya tersungkur dan setelah itu mereka menimbunnya dengan tanah. Setelah tentara komunis itu pergi Akhtar Muhammad bangun dan kembali bergabung bersama mujahidin. Dia bisa menikmati hidup dan berjihad kembali.
  • Nashrullah tertembak oleh dua butir peluru dan kedua peluru itu jatuh ke dalam sakunya
Muhammad Munjil menceritakan kepadaku, Nashrullah –salah satu mujahid di Ghazni– menceritakan kepadaku: dia tertembak oleh dua butir peluru, namun tidak melukai tubuhnya malah peluru itu jatuh ke dalam sakunya. Kami memperlihatkan kepada mujahidin yang ada dan mereka membenarkannya.
  • Hadhrat Syah Tertembak oleh peluru di bagian matanya dan dia tidak buta
Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: Hadharat Syah tertembak oleh peluru doska di bagian matanya, namun dia tidak buta, hanya saja matanya memerah.
  • 14 bom Napalm meledak
Muhammad Naim –komandan di wilayah Baghman menceritakan kepadaku, dia berkata: sebuah pesawat menjatuhkan 14 bom, semuanya meledak -13 di antaranya sangat dekat dengan dirinya namun ledakan itu tidak menyebabkan seorangpun terluka.
  • Tubuh Mujahidin tidak mempan oleh Peluru
Saya (Abdullah Azzam) melihat dengan kedua mataku baju gamis Khaja Muhammad terbakar (tercabik-cabik) oleh ledakan bom mortir. Ledakan itu meninggalkan lima lobang besar, namun ledakan itu tidak melukai tubuh mujahidin kecuali satu orang saja.
  • Tiga orang mujahid di dalam kemah yang terbakar tidak terluka sama sekali
Ibrahim menceritakan kepadaku, dia adalah saudara laki-laki kandung Jalaluddin, pada tanggal 8 Maret 1983 M dua peluru roket jatuh membakar sebuah kemah di sembilan tempat. Kemah tersebut dihuni oleh tiga orang, namun tidak ada seorangpun yang terluka.
  • Bajuku terbakar dan 20 orang lainnya juga terbakar, namun tidak ada seorangpun yang terluka.
Ibrahim menceritakan kepadaku, dia berkata: pada tanggal 20 Sya’ban 1402 H, di sebuah pertempuran Bajai, Khausat dan Baktia, beberapa bom jatuh kepada kami dan meladak. Maka kami terkejut celanaku terbakar, demikian juga saya melihat celana Ibrahim terbakar akibat ledakan bom tersebut, namun celana itu masih melekat dan tubuhpun tidak terluka. Mayoritas yang hadir pada saat itu, tali pinggang sebagian mereka terbakar dan putus, demikian pula baju mereka. Akan tetapi tidak ada seorangpun yang terluka.
  • Mobil Ibrahim Melindas ranjau dan tidak meledak, padahal ketika ranjau itu dilindas oleh tenk seketika itu meledak
Ibrahim menceritakan kepadaku: kami bersama 30 mujahid di Zarmut. Musuh saat itu 300 tentara dengan tenk dan panser namun musuh dapat dikalahkan. Kami pun mendapat harta rampasan yang terdir atas dua senjata mesin, 300 granat dan bom, 30.000 butir peluru dan 6 buah klashenkov. Kami menaruh bahan-bahan peledak di sebuah mobil yang dikendarai oleh Muhammad Rasul dan saya berada di sampingnya. Lalu kami menelindas sebuah ranjau dan tidak meledak. Namun ketika sebuah tenk menelindasnya ranjau itu meledak.
  • Saya melihat dengan kedua mataku sebuah bom dari senjata RPJ tertembak oleh sebutir peluru, padahal bom itu sedang dibawa oleh seorang mujahid, namun ledakan itu tidak melukainya.
  • Fathullah menceritakan kepadaku, sebutir peluru membakar saku baju Zargon Syah, ketika itu pula sebuah kaca cermin pecah dan sebuah buku tulis terbakar, namun semuanya tidak melukai tubuhnya.
  • Fathullah menceritakan kepadaku, ada sebuah pesawat menjatuhkan bom dan membakar sebuah perkemahan, namun api itu tidak membakar para mujahidin yang berada di dalam kemah itu.
  • Sebuah bom meledak di antara dua orang laki-laki bernama ‘Aqlullah dan di sampingnya Abdurrahim, namun ledakan itu tidak melukai keduanya. Dan komandan Abdurrahman juga menceritakan kepadaku kisah ini.
  • Beberapa ranjau meladak di bawah tank yang ditunggangi oleh mujahidin, namun tidak melukai mereka kecuali hanya sorban mereka saja yang terbang.
Fathullah masuk ke sebuah tenk bersama Ibrahim untuk menaklukan benteng Bary, tiba-tiba ada ranjau meledak dari bawah tenk dan sorban mereka terbang, namun tubuh mereka tidak terluka sama sekali.
  1. Abdurrahim menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat seorang perwira Sayyid Abdul ‘Ali keluar dengan baju terbakar akibat tembakan peluru, namun tubuhnya tidak terluka.
  2. Maulawi Yordal –komandan di wilayah Wardak menceritakan kepadaku, ada 8 pesawat tempur menyerbuku ketika saya melintasi jalan di antara dua desa yang jaraknya kira-kira 10 Km, namun serangan pesawat-pesawat itu tidak melukai tubuhku dan saya melihat pilot pesawat itu serta saya tetap menenteng senjataku.


KARAMAH PARA SYUHADA’

1. Bau wangi para syuhada
Bau wangi darah para syuhada sangat dikenali oleh mujahidin dan mereka dapat mencium bau tersebut dari jarak yang jauh. Allah swt. berfirman,

Tatkala kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka:”Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku).” QS. Yusuf: 94

 Ibnu Katsir berkata: yaitu keluar dari mesir dan Ya’qub ‘Alaihissalam berada di Pakistan.
  1. Arsalan menceritakan kepadaku: saya mengetahui bau wangi itu pada malam hari yang gelap gulita di tempat syahidnya Abdul Bashir.
  2. Bau wangi mayat Walijan dapat tercium dari jarak 2,5 Km. Ibrahim, saudara kandung Jalaluddin, bercerita kepadaku, dia berkata: saya pernah berkata kepada salah seorang di sampingku, ini adalah bau wangi orang mati syahid, karena darah syuhada memiliki bau wangi yang khas dan suci yang dapat kami kenali, dan saat itu kami belum tahu jika daerah adalah tempat syahidnya salah seorang mujahidin.
  3. Khoyyal dapat mengetahui suatu tempat salah seorang yang mati syahid dari bau wanginya. Saya pernah mencium bau yang sangat wangi. Maka saya berkata kepada temanku, Aqluddin, di tempat ini pasti ada seorang yang pernah mati syahid. Lalu saya bertanya kepada penduduk setempat dan mereka menjawab bahwa memang di tempat ini ada seorang yang mati syahid.
  4. Bau wangi dari minyak wangi mungkin hanya bertahan sampai satu pekan, namun bau wangi orang mati syahid masih terasa wangi hingga lebih dari tiga bulan. Nashrullah Manshur menceritakan kepadaku, dia berkata: Habibullah, yang mendapat sebutan Yaqut, dia menceritakan kepadaku, dia berkata: Saudaraku mati syahid, setelah tiga bulan, ibuku bermimpi bahwa dia berkata, seluruh lukaku sembuh, kecuali luka di kepala. Maka ibuku ingin membuktikannya. Diapun menggali kuburnya yang berada dekat dengan kuburan yang lain, setelah lubang kubur itu tampak, demikian pula kuburan yang ada di sampingnya, kami melihat ada seekor ular berada di atas mayat, lantas ibuku berkata: jangan kamu gali lagi. Saya berkata: Sesungguhnya saudaraku itu mati syahid, tidak mungkin kita mendapati ada ular. Setelah kami dapat menggalinya, tiba-tiba mayat itu mengeluarkan bau wangi hingga menusuk hidung dan hampir saja kami tidak sadarkan diri karena bau yang sangat wangi. Kami mendapatkan luka di bagian kepalanya mengeluarkan darah, lalu ibuku menyentuhnya dan karena itulah jarinya menjadi wangi dan selalu wangi hingga tiga bulan kemudian, sampai sekarang, jarinyapun masih bau wangi seperti minyk kasturi.
  5. Muhammad Syirin menceritakan kepadaku, dia berkata: ada 4 mujahidin bersama kami yang gugur sebagai syahid di suatu tempat yang disebut Botwardak. Setelah empat bulan, kami masih mencium bau wangi seperti minyak kasturi dari mayat mereka.
  6. Muhammad Syirin menceritakan kepadaku, saya melihat Abdul Ghayyats setelah tiga hari dari syahidnya, dia duduk bertinggung (mengangkat lututnya hingga menempel ke perut), kami mengira dia masih hidup. Sayapun mendekatinya dan menyentuhnya, lalu dia berbaring terlentang seperti semula.
2. Para syuhada tidak mau melepas senjata mereka
a. Mir Agha, yang mati syahid di Lokar, dia enggan melepas pistolnya
Zubair Mir Alam menceritakan kepadaku, dia berkata, dia mati syahid dengan menggenggam pistolnya. Beberapa mujahid datang dan berusaha mengambil pistol tersebut, namun dia enggan melepasnya. Ketika mayat Mir Agha di bawa ke rumahnya, sang ayah, Qadhi mir Sultan berkata kepadanya: Wahai anakku, pistol ini bukan milikmu lagi, namun ini adalah milik mujahidin. … lalu pistol itu dilepasnya.
b. Asy Syahid Sultan Muhammad enggan melepas senjata Klasincov di Lokar.
Zubair Mir Alam menceritakan kepadaku, dia berkata: pada Bulan Februari tahun 1983 seorang tentara Rusia berusaha berkali-kali melepas senjata AK 47 Khalasnikov, namun tidak berhasil. Kemudian mereka kesal dan mengambilnya dengan cara memotong tangannya.
c. Muhammad Syirin menceritakan kepadaku, dia berkata: bahwasannya Muhammad Ismail dan Ghulam Hadharat enggan melepas senjatanya setelah dia mati syahid.

3. Para Syuhada Tersenyum
a. Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: Abdul Jalil adalah seorang mahasiswa yang shaleh, dia terkena lemparan geranat dari serbuan pesawat udara dan beliaupun syahid. Setelah jenazahnya dishalatkan –karena menurut madzhab hanafiyah, orang mati syahid harus dishalatkan, ketika itu waktu ashar, mereka mengantarkan jenazah ke rumah orang tuanya dan tidak dikuburkan hingga pagi hari. Beberapa mujahidin yang menunggunya membuka kain yang menutup mukanya dan terlihat oleh mereka Abdul Jalil tersenyum. Mendengar hal itu mujahidin yang lainpun ingin melihatnya, mereka berkata: Abdul Jalil belum mati. Arsalan berkata: dia sudah syahid. Mereka berkata lagi: dia tidak boleh dikubur sampai kita yakin bahwa dia telah mati sejak kemarin sore dan kita harus mengulangi shalat jenazahnya. Arsalan berkata: dia itu sudah mati sejak kemarin sore, ini adalah salah satu karomah orang yang mati syahid.
b. Hamidullah tersenyum
Muhammad Umar, dia adalah komandan tinggi Baghman, dia menceritakan kepadaku, dia berkata: Hamidullah mati syahid bersama kami. Ketika mengkuburkan mayatnya kami mendengar dia tertawa. Saya pun tidak percaya, lalu saya keluar dari lubang kubur dan saya mengusap berkali-kali mataku, mungkin ini adalah mimpi, ternyata itu adalah kenyataan.
  1. Fathullah, dia adalah komandan besar di Haqqoni, dia menceritakan kepadaku, dia berkata: saya menyaksikan syahidnya Shahbat Khan setelah empat hari dikubur, dia tersenyum. Lalu saya bersama mujahidin yang lain penasaran dan menggali kuburnya. Khairullah berkata: sungguh saya melihat dia memandang ke arah kami.
4. Tubuh Para Syuhada Tidak Membusuk
a. Maulawi Abdul Karim menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat sekitar 1200 orang mati syahid. Saya tidak melihat satupun dari tubuh mereka berubah, dan saya juga tidak melihat seorangpun dari tubuh mereka yang dimakan oleh gerombolan anjing pada saat mereka memakan tubuh mayat orang-orang komunis.
b. Fathullah menceritakan kepadaku, dia berkata: seorang mujahid menceritakan kepadaku, dia berkata: saya punya seorang teman, namanya Hakim, dia pernah berkata: kami pernah mengeluarkan jasad Tamir Khan yang syahid setelah empat bulan dimakamkan. Tubuhnya tidak berubah dan darahnya masih mengalir dengan semerbak bau wangi minyak kasturi.
c. Jalaluddin menceritakan kepadaku di Jadran – Baktia, dia berkata: saya tidak melihat seorang pun dari tubuh orang yang mati syahid itu menjadi makanan anjing. Saya pernah melihat jasad Jalab yang tergeletak selama 25 hari dan di sekitar jasad beliau tergeletak banyak jasad orang-orang komunis, gerombolan anjing itu memakan jasad orang-orang komunis, namun tidak menyentuh jasad Jalab yang mati syahid.

DOA MUJAHIDIN DAN PERTOLONGAN ALLAH
  1. Amunisi mujahidin habis, maka Allah swt. memberi kemenangan kepada mereka.
Yordal menceritakan kepadaku di daerah Jagtowardak, dia berkata, kami bertempur melawan tentara komunis selama tujuh hari hingga persediaan peluru kami habis pada hari ketujuh. Pada malam itu pertempuran terjadi dan tentara komunis mendapat serangan dari tiga penjuru –kami tidak tahu dari mana letupan api itu berasal–tentara kafir pun terheran-heran menyaksikan jenis senjata yang ditembakkan ke arah mereka. Sebab mereka juga tidak melihat janis peluru itu sebelumnya. 500 orang kafir tewas, 23 di antara mereka adalah perwira tinggi. Selain mereka ada yang lari dan sebagian lagi lari dengan menawan beberapa orang muslim. Ketika mereka bertanya kepada tawanannya, dari mana kalian mendapatkan peluru itu, kami belum pernah melihat jenis peluru itu sebelumnya.
  1. Saidurrahman menceritakan kepadaku di Baghman, dia berkata: kami pernah kehabisan air di gunung Waijal sehingga kami kelelahan dan tidak mampu melanjutkan perjalanan. Maka kami bertanya kepada komandan semoga dapat mendaptkan air. Mereka pun menjawab, di gunung ini tidak ada air. Kemudian kami berdoa kepada Allah swt., tiba-tiba tidak jauh dari tempat kami beristirahat air memancarkan dari salah satu bebatuan besar. Lalu kami yang berjumlah 45 mujahid menikmati air tersebut.
  2. Khayyal Muhammad, menantu Jalaluddin Haqqoni, menceritakan kepadaku, dia berkata: jumlah kami seluruhnya ada 60 orang yang terbagi di dua tempat yang berbeda. Satu tempat berjumlah 20 mujahid dan di tempat lain berjumlah 40 mujahid. Kemudian datang musuh yang berjumlah kira-kira 1300 tentara dengan 80 kendaraan tempur. Saya berdiri dan berdoa kepada Allah swt. mengucapkan:
“Dan tidaklah kamu itu yang melempar pada saat kamu melemparnya, akan tetapi Allah-lah yang melemparnya.”
Setelah itu saya mengambil sebilah tongkat dan saya mengucapkan “Muka-muka yang jelek” kemudian melemparkan tongkat tersebut ke arah tenk-tenk musuh dan tenk itu terbakar. Peristiwa ini terjadi setelah shalat zhuhur. Tenk pertama yang datang jatuh dari jembatan setelah dilempar dengan senapan mesin kosong oleh mujahidin. Kemudian yang lain melemparnya dengan granat kecil yang jatuh di samping tenk. Melihat hal itu, orang-orang kafir yang mengendarai tenk itu mengira bahwa ada granat di bawah kendarannya sehingga merekapun mengarahkan kendaraan ke tepi jalan, namun sayang, mereka terjebak oleh tanah yang gembur sehingga kendarannya terperangkap dan tenk-tenk yang lainpun menutup jalan. Tentara kafir akhirnya turun dari kendaraan dan menyerah.
Harta ghanimah yang diperoleh adalah : 7 senjata mesin, 21 senjata RPG, 1600 AK 47, 7 senjata mesin 82mm, 26.000 peluru, 25 mobil panser dan sisanya kami bakar beserta beberapa senjata mesin lainnya.
  1. Abdurrahman menceritakan kepada kami, dia adalah komandan mujahidin di Batur, dia berkata, ada 800-1200 musuh beserta 58 tenk dan mobil. Saat itu kami berjumlah 30 orang laki-laki. Pertempuran terjadi selama tiga hari. Pada hari ke-3, kami hanya memiliki 5 peluru… ketika datang waktu shalat zhuhur kami berkata: kita tidak bisa lagi menahan serang musuh. Setelah kami melakukan shalat zhuhur, kami berdoa. Akhirnya kami bertahan di benteng dan menembak mobil-mobil musuh –dengan izin Allah swt.– mobil itu terbakar. Tentara musuh akhirnya lari dan sebagian mereka menyerah. Harta ghanimah yang diperoleh adalah: 5 kendaraan tenk, senjata mesin, 30 mobil, 16 roket dengan jarak tempuh 9 Km dan senjata klashenkov yang jumlahnya tidak terhitung.

KARAMAH-KARAMAH MUJAHIDN YANG LAIN

Air keluar di wilayah Jardak
Sekelompok dari orang-orang afghanistan ada yang tinggal di daerah Jardak, Pakistan. Tiba-tiba air keluar di daerah tersebut sehingga daerah itu menjadi daerah hijau (subur). Kamudian orang-orang Pakistan merampasnya dan mengusir orang-orang Afghan itu, maka setelah mereka diusir daerah tersebut berubah menjadi kering kembali.

Awan tipis menutup gunung yang menjadi markas mujahidin
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: di masa pemerintahan Taraqi, kami tidak bisa menyalakan api di gunung yang menjadi markas kami, karena apabila mata-mata musuh melihat kumpalan asap mereka akan melaporkan kepada pihak pemerintah. Maka Allah swt. mengirimkan awan di atas gunung selama satu tahun sehingga asap api pun tidak terlihat karena diselimuti oleh awan.

Semua anggota keluarga mujahidin yang bergabung jihad tidak berada di Afghanistan
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: pada masa pemerintahan Taraki, apabila mereka mendapatkan ada seorang mujahid yang mati syahid, maka mereka akan membunuh seluruh anggota keluarganya. Dan dari seluruh anggota mujahidin yang bergabung di dalam jihad, seluruh anggota keluarga mereka telah hijrah dari bumi Afghanistan. Ini adalah anugerah dari Allah swt.

Burung Bersama Mujahidin
Cerita tentang burung ini diriwayatkan secara mutawatir. Burung-burung itu datang terlebih dahulu sebelum pesawat-pesawat tempur musuh, sehingga mujahidin akan mengetahui jika pesawat-pesawat tempur tersebut akan datang. Dan ketika pesawat itu datang, burung-burung itu terbang di bawah pesawat tempur dengan kecepatan yang sama. Padahal kita tahu bahwa kecepatan pesawat tempur adalah dua atau tiga kali lebih cepat dari kecepatan suara. Para mujahid memiliki firasat yang sama bahwa apabila burung-burung itu ikut serta, maka itu artinya kerugian yang akan menimpa lebih sedikit.
Dan seorang mujahid bernama Muhammad Karim menceritakan kepadaku bahwa dia melihat banyak sekali burung. Dia berkata: saya melihatnya lebih dari 20 kali,… Jalaluddin Haqqoni berkata: saya melihat kejadian seperti itu berkali-kali…. Arsalan berkata; saya melihat peristiwa itu berkali-kali.
Selain mereka adalah Muhammad Syirin, Maulawi Abdul Hamin, Alam Jalla Fadhlu Muhammad, Ja’an Muhammad, Khiyar Muhammad, Wazir Bad Syah, Sayyid Ahmad Syah dan Ali Jaan.

Awan Tipis Melindungi Mujahidin
Muhammad Yasir menceritakan kepadku, dia berkata: saya pernah berada dekat dengan medan pertempuran, di mana pesawat-pesawat Rusia menyerbu mujahidin di wilayah terbuka. Kami berdoa kepada Allah swt., setelah itu tiba-tiba muncul debu hitam memenuhi bumi pertempuran, akhirnya mujahidin selamat.
Abdul Karim Abdurrahim menceritakan kepadaku, dia berkata: suatu ketika ada dua buah tenk mendekat dan mengarahkan moncong meriamnya ke arah kami. Mereka ingin menangkap kami hidup-hidup, maka kami berdoa kepada Allah swt. tiba-tiba debu hitam beterbangan memenuhi wilayah sekitar dan dengan karunia Allah swt. kami dapat selamat.

Beberapa Tank Hancur Tanpa Ada Perlawanan
Al Qadhi (Abu ath Thahir al Badgesi) pernah bersumpah kepadaku, dia berkata: kami berjumlah 300 mujahid dan kami hanya memiliki kira-kira 15 granat saja. Kami mendapat serangan dari kekuatan 40 tenk dan 15 mobilpanser. Orang-orang komunis itu kalah setelah semua kendaraan tiba-tiba hancur dan hanya tersisa dua kendaraan yang mengangkut pasukan.
Ketika orang-orang komunis, yang tertawan, ditanya sebab mereka hancur, mereka menjawab, lawan kami menggunakan senjata berat, al Haqqi bersumpah, saya melihat peristiwa musuh itu hancur, padahal kami tidak membawa satu pun senjata dan peluru sama sekali.

Kisah diatas adalah cuplikan dari kisah kisah karamah yang di dapat dalam peperangan dalam melawan kaum kafirin, buku "Ayaturahman Fi Jihadil Afghan" adalah buku yang di susun oleh Abdullah Azzam sementara beliau terlibat langsung dalam medan jihad di bumi Afghanistan.
Ketika membaca kisah ke zuhud an Umar Ibnul Khattab, saya mengira bahwa kisah seperti itu tidak mungkin terjadi lagi di hari ini, akan tetapi di sana bisa disaksikan bahwa rumah Syaikh Sayyaf (Komandan Mujahidin) di bangun dari tanah dan ruang tamunya hanya sebuah tenda kecil yang berada di luar rumah dan penghasilan beliau hanya 1,5 real tiap bulan. smentara ratusan ribu pasukan mujahidin disana tidak mendapatkan gaji walau sepeserpun. Kisah hebatnya pengorbanan mereka bahkan sudah di ulai dari awal peperang dengan pihak komunis, mereka bahkan menjual 600 ekor dombanya hanya untuk membeli sepucuk senjata organik karena harga senjata organik adalah 600 dollar kuwait yang di belinya di pasar gelap. Dan bahkan mereka juga rela untuk melakukan perjalanan 1500 mil dengan berjalan kaki untuk membeli senjata ke kawasan perbatasan Pakistan.
Sementara hal yang menjijikan selalu di tampilkan oleh Amerika ketika mereka berteriak teriak bahwa mereka membantu mujahid Afghanistan dan bahkan Amerika dengan tak tau malunya membuat film Rambo yang menggambarkan tentang betapa senangnya mereka (amerika) dalam membuat kedustaan dan menggambarkan bahwa rambo (amerika) ada di balik kemenangan Mujahidin Afghanistan. Dan pada saat ini, tahun 2010, mereka Amerika dan konco-konconya sudah mengetahui betapa hebatnya kaum kujahidin Afghanistan yang tidak bisa di kalahkan walaupun Amerika mengeroyok Aghanistan habis habisan.

Berbagai penindasan dan pembantaian yang ditimpakan kepada kaum Muslimin di berbagai belahan bumi ini sudah tidak dapat di sembunyikan lagi, dan kaum kafirin selalu menyerang dengan dua jurus yaitu madu dan racun, sementara mulutnya terus membicarakan tentang perdamaian, HAM, demokrasi di sisi lain tangan mereka tidak segan segan membantai ratusan ribu bahkan jutaan rakyat Iraq, Afghanistan dan Amerika juga dengan tanpa rasa malu selalu mendukung kebiadaban penjajahan Israel atas Bangsa Palestina.

Sementara kebanyakan bangsa indonesia yang mayoritas muslim masih sibuk mencari harta dunia dan selalu berteriak bahwa jihad terbesar adalah "perang melawan hawa nafsu" hanya untuk lari dari medan jihad yang sangat mereka takuti.

Naudzubilah mindzalik


Diberdayakan oleh Blogger.
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates